TEMPO.CO, Makassar - Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Muhammad Fadel mengatakan akan memanggil kader Golkar yang tidak mendukung calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Hatta Rajasa karena Golkar penyokong pasangan ini. "Saya lagi di Jerman mas. Tetapi kalau ada semacam ini, kami akan memanggilnya nanti," kata Fadel ketika dihubungi, Sabtu, 24 Mei 2014.
Fadel mengakui dalam pemilihan umum presiden suara Golkar terbelah. Ada yang mendukung Prabowo-Hatta dan ada pula yang ke Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kader yang memberi dukungan ke pasangan Jokowi-JK tidak hanya di pusat tetapi tersebar di sejumlah daerah. "Namun demikian, kami tidak akan memberi sanksi," jelasnya. (Baca: Didukung Kader Golkar, JK: Kader Tidak Membelot)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertarungan di pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden pada 9 Juli mendatang adalah pertarungan yang biasa dan tidak ada yang istimewa.
Yang terpenting, ujarnya, adalah bagaimana cara agar tidak mengganggu kepentingan masyarakat terutama di Sulawesi Selatan. Ini terkait dengan ucapan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie, yang akan memecat kader tidak mendukung Prabowo-Hatta yang diusung oleh Partai Gerindra dalam hal ini koalisi dari Partai Golkar? Syahrul hanya menjawab tidak perlu ada ancaman seperti itu. (Baca: Golkar Kerahkan Kepala Daerah untuk Menangkan Prabowo)
"Ini bukan hal yang istimewa sehingga kemudian ada keluar dan ada yang dipecat karena tidak mematuhi aturan partai," katanya ketika ditemui di Festival Jajajanan Bango di Benteng Rotterdam, Makassar.
Mengenai komentarnya agar perasaan orang lain harus dijaga, menurut Syahrul, pernyataannya itu ditujukan agar masyarakat Sulawesi Selatan tidak mengarah pada satu calon saja. (Baca: Faktor Kalla Sedot Pemilih Golkar dan Demokrat)
Adapun Ketua DPD Gerindra Sulawesi Selatan, La Tinro La Tunrung, menolak memberikan tanggapan ihwal keputusan Syahrul yang menolak menjadi Ketua Koordinasi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Sulawesi Selatan. Tetapi ia meyakini calon presiden dan wakil presiden yang disokong enam partai politik yakni Gerindra, PAN, PBB, Golkar, PKS, dan PPP itu mampu memenangkan pemilihan dan meraup suara terbanyak di Sulawesi Selatan.
"Saya susah kasih tanggapan soal penolakan Pak Syahrul menjadi tim pemenangan karena penunjukan itu berasal dari tim pemenangan nasional. Tapi kami yakin sepuluh pengurus teras Golkar yang ditunjuk untuk tim pemenangan di Sulawesi Selatan dapat memenangkan pasangan ini," katanya melalui pesan singkatnya yang diterima Tempo.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI / IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI
Terpopuler:
Konsep 'Tol' Laut Jokowi Picu Kontroversi
Senin Depan, SBY Mungkin Pecat Suryadharma
Instagram Terancam Diblokir di Iran