TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Joko Widodo mengatakan pengelolaan dana haji dan zakat perlu diperbaiki sehingga bermanfaat untuk umat. Mencegah potensi korupsi, Jokowi berencana menggunakan sistem online--dari penganggaran, pengadaan, sampai audit--sehingga masyarakat bisa mengawasi dana yang mereka salurkan. "Potensi zakat dan haji besar sekali," kata Jokowi ketika ditemui di Bandar Udara Sjamsoedin Noor, Kalimantan Selatan, Ahad, 25 Mei 2014.
Jokowi mengatakan semua aspek pengelolaan harus dibangun dengan sistem online. Kalau sistemnya sudah dibangun, ujar Jokowi, manajemen pengawasan diperkuat. Dengan demikian masyarakat juga bisa mengawasi.
"Jadi jangan bergantung pada manusianya," kata Jokowi. Setelah sistem dan manajemen pengawasan diperbaiki baru kemudian memperbaiki manusia. Sedangkan untuk manusia, perlu pembangunan karakter sejak dini untuk mencegah kecurangan dan potensi korupsi.
Jokowi mengatakan sistem serba-online ini tak hanya untuk Kementerian Agama, tetapi juga lembaga dan departemen lain. Di sisi lain, ujar dia, kesadaran masyarakat juga perlu digerakkan.
Jokowi berangkat ke Pulau Kalimantan sejak Jumat malam, 23 Mei. Pada hari Jumat dan Sabtu, Jokowi telah mengunjungi beberapa wilayah, seperti Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Dia juga menghadiri sidang Tanwir (musyawarah tertinggi) Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk menjelaskan misi dan visinya kepada ratusan peserta.
Hari ini Jokowi berkunjung ke Pasar Tradisional Sukamampir, Banjarmasin. Setelah itu, dia akan bertemu dengan para sukarelawannya di Hotel Mercure Banjarmasin. Jokowi rencananya memberikan pengarahan kepada para sukarelawan Jokowi-Jusuf Kalla agar menang dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 nanti.
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Duel Pemain Kunci Real Madrid Vs Atletico Madrid
Pengacara Bantah Kepala JIS Pedofil
Tragedi Pesawat MH370 Akan Difilmkan
Piyu Ragukan Jokowi-JK