TEMPO.CO, Sidoarjo - Buruh di Jawa Timur yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan menjatuhkan pilihan mereka kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilu presiden Juli 2014 mendatang. Ribuan buruh itu mendeklarasikan Rumah Indonesia: Prabowo Presiden Rakyat di Gelora Delta Sidoarjo, Ahad, 25 Mei 2014.
Presiden KSPI, Said Iqbal, menjelaskan dalam deklarasi pada Hari Buruh di Jakarta 1 Mei lalu, seluruh buruh menyatakan akan mendukung pasangan capres Prabowo. Namun untuk mensolidkan para buruh, maka KSPI akan mendeklarasikannya di setiap daerah di Pulau Jawa. “Hari kamis di Jawa Tengah dan hari ini di Jawa Timur, jadi kami solidkan di tiap daerah,” kata Said kepada wartawan seusai menyampaikan orasi dan peresmian dukungan buruh Jawa Timur, Ahad, 25 Mei 2014.
Menurut Said, ribuan buruh itu akan dikumpulkan dalam satu wadah Rumah Indonesia yang menunjukkan bahwa buruh dan berbagai perusahaan akan berkumpul dalam satu rumah itu untuk mendukung capres Prabowo. Prabowo dianggap sangat pro-rakyat dan paling jelas memperjuangkan nasib buruh. “Rumah Indonesia ini adalah wadah kami untuk memenangkan Prabowo,” kata dia.
Dukungan kepada Prabowo itu karena dia satu-satunya calon presiden yang menyetujui sepuluh kontrak politik dengan para buruh. Kontrak politik itu, kata dia, akan sangat menguntungkan dan dapat mengangkat harkat dan martabat para buruh. “Salah satu poin itu akan menaikkan 70 persen upah minimum,” kata dia.
Sepuluh tuntutan itu meliputi kenaikan upah 2015 sebesar 30 persen dan revisi perhitungan komponen hidup layak, menghapuskan penangguhan upah minimum, menjalankan pensiun wajib bagi buruh, dan mengganti sistem layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dengan konsep free for service.
Prabowo juga menyanggupi akan menghapuskan sistem outsourcing, mencabut Undang-Undang Ormas, mengesahkan Undang-Undang Pekerja Rumah Tangga, dan merevisi Undang-Undang Perlindungan TKI serta Undang-Undang Perawat. "Kami juga meminta pengangkatan guru honorer menjadi pegawai negeri sipil, perbaikan sarana transportasi, pendidikan, dan perumahan bagi buruh," kata Iqbal.
Sepuluh kontrak politik ini yang menjadi landasan ribuan buruh mendukung Prabowo.
Ribuan buruh yang hadir pada waktu itu berasal dari KSPI, FSPMI, ASPEK Indonesia, FSP KEP, FARKES Ref, PPMI, ISI, SP Migran, PRT, Buruh Pelabuhan, pekerja BUMN, Serikat Pedagang Pasar, HKTI, Seniman Rakyat, SNI, Organisasi Guru dan Pegawai Honorer, Persatuan Orang Mini, dan Forum Ibu Rumah Tangga. Dengan seragam yang berbeda-beda, mereka semangat mendengarkan orasi presiden KSPI.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler
Senin Depan, SBY Mungkin Pecat Suryadharma
Istana Minta Suryadharma Tiru Andi Mallarangeng
Piyu Ragukan Jokowi-JK
Pengacara Bantah Kepala JIS Pedofil
Korupsi Haji Disebut Struktural,Anggito Tersangka?
Pengawal Suryadharma Nikmati Haji 'Gratis'