TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan salah stau pelaku kendaraan bermotor, Sersan Satu Eko Fajaryanto, menghembuskan napas terakhirnya pada Ahad malam, 25 Mei 2014, Ahad malam.
Eko meninggal setelah tak sadarkan diri sejak selesai menjalani operasi di kepalanya. "Sertu Eko meninggal pada pukul 21.00 tadi malam," kata Andika melalui pesan singkat kepada Tempo, Senin, 26 Mei 2014.
Andika menuturkan, Eko mengalami luka parah di bagian kepalanya akibat dikeroyok warga. Pengeroyokan itu terjadi saat warga menangkap basah Eko dan Prajurit Dua Syaifuloh sedang berusaha mencuri mobil Toyota Avanza di Jalan Nyiur Blok 2, Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada Jumat, 23 Mei, pukul 04.15. (baca; Dua Anggota TNI AD Terlibat Pencurian Mobil)
Eko, kata Andika, kemudian dibawa oleh anggota Kepolisian Sektor Duren Sawit ke Intensive Coronary Care Unit Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati Jakarta Timur lantaran didiagnosa menderita gegar otak ringan. Namun, pada Sabtu, 24 Mei, Polisi Militer Kodam Jaya memutuskan untuk memindahkan Eko ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta Pusat.
Andika berujar, Eko telah menjalani operasi yang dilakukan oleh tim dokter RSPAD pada 25 Mei. Rencananya jenazah Eko akan dimakamkan di Semarang, Jawa Tengah, siang ini. "Jenazah akan dimakamkan siang ini," ujar Andika.
Adapun Syaifuloh, kata dia, melarikan diri saat aksinya diketahui warga. Polisi Militer Komando Daerah Militer Jaya saat ini masih mencari keberadaan Syaifuloh.
LINDA HAIRANI