TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harus mengatakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto tak layak jadi calon presiden. Alasannya Prabowo pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari kemiliteran. “Itu tidak layak secara hukum dan etika ketatanegaraan,” kata Reflly saat dihubungi Senin, 26 Mei 2014.
Menurut Refly pemecatan menunjukkan seseorang pernah dianggap tak memenuhi kriteria sebagai pejabat pemerintahan. Orang yang sudah dipecat seharusnya tak bisa lagi melamar dalam jabatan lain di pemerintahan. Apalagi melamar sebagai calon presiden.
Sayangnya, kata Refly, aturan tentang syarat pencalonan presiden seperti diatur Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008 tak secara spesifik mencantumkan larangan pejabat yang pernah dipecat maju calon presiden. Aturan itu hanya memuat bahwa calon presiden dan wakil presiden tak pernah melakukan perbuatan tercela. Dalam bagian penjelasan perbuatan tercela yang dimaksud merujuk pada perbuatan yang melanggar norma agama, adat, dan susila. “Kalau rujukannya hanya norma susah dipakai karena tidak jelas ukurannya," kata dia.
Refly juga mengatakan, selain tak diatur spesifik, KPU juga tak bisa menggugurkan pencalonan Prabowo lantaran belum ada hukum positif yang menjerat Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu. Pemecatan Prabowo kata Refly baru sebatas sanksi administratif di kemiliteran. Sedangkan proses hukum dan pengadilan terhadap dugaan keterlibatan Prabowo dalam pelanggaran HAM atas penculikan aktivis ’98 belum pernah diproses pengadilan.
Saat ini Prabowo sudah resmi mendaftar sebagai calon presiden ke Komisi Pemilihan Umum. Prabowo maju didampingi Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa. Pasangan yang diusung Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB ini bakal melawan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang diusung PDIP, PKB, NasDem dan Hanura. Sesuai jadwal pilpres bakal digelar pada 9 Juli mendatang.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler
Jadi Bintang Porno, Remaja 19 Tahun Bunuh Diri
Protes Rambut Kemaluan di Makanan, KFC Pecat Staf
Putin dan Pangeran Charles Terlibat 'Perang' Kata