TEMPO.CO, Jakarta - Posko Komunikasi Rakyat yang mendukung pemenangan calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo dini hari tadi, Senin, 26 Mei 2014, terbakar. Pihak PDIP menganggap hal tersebut sebagai teror yang ditujukan kepada para relawan Jokowi.
"Itu bagian dari aksi-aksi yang maksudnya menakut-nakuti," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto kepada Tempo, Senin, 26 Mei 2014. Teror semacam itu, menurut dia, mulai banyak terjadi mendekati masa pemilihan presiden.
Terkait kejadian tersebut, Hasto mengatakan telah memberikan intruksi kepada seluruh relawan dan kader untuk selalu berwaspada. "Banyak pihak yang mulai mengeluarkan teror-teror," kata dia. Namun, dia mengaku tak akan terpengaruh untuk menuduh salah satu pihak sebagai dalangnya. "Kami tak mau memperkeruh suasana," kata dia.
Dugaan pembakaran ini, menurut Hasto, telah dilaporkan salah satu relawan kepada kepolisian. "Kami serahkan kepolisian untuk mengusutnya sampai tuntas," kata dia.
Dini hari tadi, posko pendukung Jokowi yang terletak di Jalan Sultan Agung Setiabudi, Jakarta Selatan, tersebut terbakar pada pukul 02.00 WIB. Api melalap ruang sekretariat yang menyimpan data-data relawan. Api berhasil dipadamkan oleh warga sekitar. (baca: Posko Jokowi di Setiabudi Dibakar, Posko Jokowi Dibakar, Ketua Panitia Minta Tak Terprovokasi)
NINIS CHAIRUNNISA
Terpopuler
Jadi Bintang Porno, Remaja 19 Tahun Bunuh Diri
Protes Rambut Kemaluan di Makanan, KFC Pecat Staf
Putin dan Pangeran Charles Terlibat 'Perang' Kata