Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahmadiyah Yogya Serukan Warganya Tak Golput  

image-gnews
Seorang petugas memperhatikan layar perhitungan suara pada rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilwalkot Bandung 2013 di Bandung Convention Center, Bandung (28/6). Hampir separuh warga kota Bandung memilih golput pada Pilkada lalu.  TEMPO/Prima Mulia
Seorang petugas memperhatikan layar perhitungan suara pada rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilwalkot Bandung 2013 di Bandung Convention Center, Bandung (28/6). Hampir separuh warga kota Bandung memilih golput pada Pilkada lalu. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Yogya - Geliat dinamika politik menjelang pemilihan presiden pada Juli 2014 mendatang turut menjadi perhatian utama para warga Ahmadiyah di Kota Yogyakarta.

Munculnya dua tokoh calon presiden yakni Joko Widodo atau Jokowi yang diusung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Prabowo Subianto yang digerbongi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dinilai menjadi dua pilihan alternatif yang dianggap dapat memberi perubahan, terutama dalam nasib kehidupan pluralisme di Tanah Air.

"Kami melihat keduanya merupakan sosok nasionalis, yang tak gampang terpengaruh atau berkiblat pada kepentingan atau budaya luar, entah Amerika ataupun Timur Tengah," kata Sekretaris Gerakan Ahmadiyah Indonesia Kota Yogyakarta, Mulyono, kepada Tempo, Selasa 27 Mei 2014.

Jokowi atau Prabowo, kalangan Ahmadiyah menilai sama-sama punya kekuatan untuk “meng-Indonesia-kan” Indonesia sesuai kultur dan tradisi melalui pengalaman sejarah yang panjang.

Pandangan atas dua sosok calon presiden itu membuat Ahmadiyah mendorong warganya tak melakukan aksi golput alias tetap menggunakan hak pilihnya pada pemilu kali ini.

"Sebagai warga Indonesia, kami mendorong tak satu pun warga Ahmadiyah yang golput, khususnya di Kota Yogya," kata dia.

Dorongan tak golput itu, kata Mulyono, belakangan juga lebih sering digencarkan dalam setiap pertemuan warga Ahmadiyah, termasuk jika mereka menyambangi warga Ahmadiyah lain di luar Yogyakarta.

"Kami hanya melarang adanya sikap politik atau dukungan tertentu secara kelembagaan, yang ada hanya sikap politik kebangsaan, untuk menggunakan hak pilihnya masing-masing," kata dia.

Mulyono mengakui sejumlah warga Ahmadiyah tak tereduksi dalam satu kepentingan atau partai politik tertentu. Baik semasa pemilihan legislatif atau presiden ini.

Sekitar 200 warga Ahmadiyah di Kota Yogya saja, kata dia, tersebar menjadi simpatisan sejumlah partai. Ada yang merapat di Partai Persatuan Pembangunan, hingga PDIP.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski terlibat dalam partai politik tertentu, diakui juga bahwa seringkali warga Ahmadiyah tak membawa nama kelembagaan dalam partai yang dipilih.

"Bukan karena diminta partai (untuk menyembunyikan status warga Ahmadiyah), tapi inisiatif sendiri, meskipun di Yogya relatif aman," kata dia.

Mulyono mengaku saat pemilu legislatif lalu, beberapa petinggi partai politik di Yogya sempat mensurvei kiblat dukungan politik Ahmadiyah. Namun Mulyono menegaskan secara kelembagaan komunitasnya tak berpolitik dan tak berafiliasi kemanapun.

"Kami menolak dimanfaatkan, karena memilih siapa pun menjadi hak pribadi," kata dia.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto menargetkan partisipasi seluruh elemen masyarakat di Kota Yogya diharapkan lebih meningkat saat pemilu presiden Juli mendatang.

"Target kami pemilu nanti partisipasi pemilih mencapi 79 persen, atau naik empat persen dari pemilu legislatif lalu," kata dia.

Sebab, kata dia, anggaran untuk sosiliasi pemilu saat ini sangat kecil. Hanya mampu menjangkau media radio dan spanduk saja.

"Adanya banyak komunitas dan elemen yang membantu meningkatkan partisipasi pemilih harus diapresiasi," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO


Berita lain:

Alasan TNI Pecat Prabowo Kembali Dipertanyakan
Kivlan Zen Tolak Ungkap Fakta 1998 di Depan Komnas HAM
Atletico Kecam Sikap Madrid di Final
HP Jadul Kembali Populer
Chevron Ancam Alihkan Rencana Investasi US$ 12 M
Pele Berharap Brasil Tak Jumpa Spanyol di Piala Dunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.