TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari koalisi pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, membantah pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, salah satu mitra koalisinya, Muhaimin Iskandar, bahwa Menteri Agama dalam kabinetnya kelak berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama. Menurut dia, hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai posisi menteri di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.
"Sampai saat ini, kita tidak ada berbicara masalah menteri. Sampai sekarang belum membahas soal itu," kata Jokowi di Pasar Gondangdia, Rabu, 28 Mei 2014.
Jokowi menegaskan, dari awal, tiap bertemu dengan ketua umum mitra-mitra koalisi, ia tidak pernah membahas tawaran kursi menteri. Sebelum deklarasi calon wakil presiden pun, kata dia, pertemuan yang dilakukan bersifat konsolidasi, bukan untuk membahas kursi menteri.
Menurut Jokowi, partai yang mendukungnya, yaitu PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hati Nurani Rakyat konsisten tidak melakukan politik transaksional. "Dari awal sudah saya tegaskan bahwa kerja sama yang terbangun saat ini adalah kerja sama tanpa syarat. Tidak ada kerja sama transaksional, dan ini dilakukan hingga saat ini," katanya.
Ahad lalu, 25 Mei 2014, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengutarakan optimistismenya bahwa Menteri Agama dalam kabinet Jokowi-Kalla akan berasal dari kalangan NU. "Saya menjamin Menteri Agama dari kalangan NU kalau Jokowi-JK menang," katanya di depan warga NU pada acara Tasyakuran Kemenangan PKB Jawa Timur di Surabaya. (Baca juga : Jokowi-JK Menang, Kalla: Saya Jamin Menag dari NU )
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler
Di KPK, Airin Matikan Rokok Wartawan
Purdi Chandra Ditahan, Primagama Tak Goyang
Buka Kantor di Jakarta, Apple Tawarkan Lowongan