TEMPO.CO, Bandung - Calon wakil presiden dari koalisi PDI Perjuangan, Jusuf Kalla, meminta publik tidak memilih pemimpin yang tidak punya pengalaman. Pernyataan ini menyentil Prabowo Subianto, calon presiden dari koalisi Gerindra, yang belum pernah memiliki pengalaman menjadi kepala daerah.
"Kalau tidak punya pengalaman, (negara) akan jadi ajang uji coba," katanya saat mengisi Rapat Nasional Komite Pemuda Nasional Indonesia di Bandung, Rabu, 28 Mei 2014. (Baca juga: JK Serang Program Nasionalisasi Aset ala Prabowo)
Dia mengaku salah satu alasannya menjadi pendamping calon presiden Joko Widodo adalah keinginannya berbagi pengalaman soal mengurus negara. Kalla khawatir, jika Indonesia dipimpin orang yang belum punya pengalaman, nasib 200 juta jiwa penduduk negara ini akan dipertaruhkan. "Sebenarnya saya ingin pensiun, tapi saya ingin ada harmoni. Dengan menjadi jembatan ke arah yang lebih baik," katanya.
Kalla mengatakan publik harus memilih pemimpin dengan menilai konsep yang ditawarkan dan sosok yang membawa konsep tersebut. "Pemimpin tugas pertamanya meyakinkan, kedua membawa rakyatnya mencapai tujuannya, dan bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya," katanya.
Menurut dia, Jokowi sudah menunjukkan hal itu saat memimpin Solo dan Jakarta. Saat pemilihan Wali Kota Solo, misalnya, Jokowi dipilih 95 persen warganya. "Artinya, dia bertanggung jawab melaksanakan apa janjinya," kata Kalla. "Dan Jokowi lebih muda."
Setelah mengisi rapat nasional itu, Kalla mengatakan pemimpin harus punya pengalaman konkret ketika akan mengambil keputusan. "Kemungkinan mengambil keputusan itu yang sudah pernah berhasil atau pernah gagal. Jangan uji coba. Harus yang tepat apa pun yang dilakukan karena waktu kita pendek."
Kalla memuji Jokowi dengan menyebut Gubernur DKI Jakarta itu sanggup mengimbanginya. "Kalau mobilitas saya barangkali tidak secepat Jokowi. Dia kecepatannya lebih tinggi dari saya. Saya cepat, tapi lebih cepat lagi dia," kata Kalla.
Rapat Nasional KNPI itu sengaja mengundang pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2014. Ketua Umum KNPI Taufan Eko Nugroho Rotorasiko mengatakan mereka diundang untuk dimintai pandangannya soal kepemudaan.
Taufan mengatakan organisasinya memilih tidak memihak salah satu pasangan calon. "Posisi KNPI netral. Kami tidak memihak pada siapa pun juga," katanya. (Baca juga: Jokowi Belum Tentukan Calon Menteri Agama dari NU)
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Buka Kantor di Jakarta, Apple Tawarkan Lowongan
Ponsel Pintar LG G3 Berteknologi Sinar Laser
Apple Akhirnya Buka Kantor Cabang di Indonesia