TEMPO.CO, Sidoarjo - Calon presiden Joko Widodo mengunjungi korban lumpur Lapindo di titik 21 Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, sore tadi. Calon yang diusung PDIP dan empat partai koalisi ini disambut ribuan massa di areal lumpur.
Jokowi tiba di kawasan lumpur Lapindo sekitar pukul 16.10 WIB, yang langsung naik ke bibir tanggul lalu menuju 110 patung manusia lumpur karya seniman asal Tegal yang kini tinggal di Australia, Dadang Christanto.
Di depan 110 patung itu, Jokowi yang mengenakan hem kotak-kotak dengan celana hitam itu ditemui oleh empat orang manusia yang sekujur tubuhnya dilumuri lumpur Lapindo. Empat orang itu adalah Ray, 38 tahun, warga Kalidawir, Joni, 33 tahun, warga Penatarsewu, Gito, 52 tahun, warga Penataransewu, dan Ikwan, 31 tahun, warga Glagahharum.
Ray selaku perwakilan dari empat rekan yang berlumuran lumpur lantas menyerahkan segenggam lumpur Lapindo kepada Jokowi. Teriakan “Jokowi presiden” pun menggema di kawasan lumpur itu.
Panitia yang berada di atas panggung menjelaskan bahwa satu genggam lumpur Lapindo yang diserahkan ke Jokowi itu, sebagai simbol bahwa Jokowi jika terpilih menjadi presiden nanti akan menggenggam erat janji-janjinya kepada rakyat terutama kepada korban lumpur. “Ini bukti bahwa Jokowi akan memegang erat janji kita,” kata salah satu panitia dengan pengeras suara.
Seusai menerima satu genggam lumpur Lapindo, Jokowi terus memegangnya hingga dia mau naik ke atas panggung kehormatan. Saat hampir naik ke panggung dia membuang genggaman lumpur itu atas saran pengawalnya.
Celana hitam Jokowi berlumuran lumpur hingga dia naik ke atas podium, tanpa berusaha dibersihkan sedikit pun dia terus membiarkan kotoran celananya oleh lumpur.
Sikap celananya yang tak dibersihkan itu, akhirnya dikomentari juga oleh panitia yang memandu acara, salah satu panitia itu mengatakan bahwa bukti celana kotor itu merupakan tanda bahwa Jokowi tak masalah dengan kotoran yang menempel. “Ini bukti Pak Jokowi bisa berbaur dengan masyarakat meskipun terjun ke lumpur,” kata dia.
Hingga Jokowi pulang, celananya tetap dibiarkan kotor.
Dalam orasinya, Jokowi menyampaikan bahwa dalam kasus seperti ini dan kondisi yang diderita oleh para korban lumpur, pemerintahan Indonesia seharusnya hadir dan mengambil bagian dalam penyelesaiannya. “Kehadiran itu sebagai representasi dari kedaulatan rakyat,” kata Jokowi kepada massa yang hadir.
Menurutnya, jika negara absen dalam penyelesaian penderitaan korban lumpur Lapindo maka berarti pemeritah itu sudah melupakan rakyat yang tertindas. “Kalau absen maka berarti dia lupa pada rakyat,” kata dia.
Setelah jeda beberapa menit, lalu dia langsung berpamitan kepada massa yang hadir karena akan melanjutkan safari politiknya ke Denpasar, Bali.
Jokowi menandatangani kontrak politik dengan korban lumpur Lapindo Brantas saat mengunjungi para korban. Lima isi kontrak politik tersebut adalah program Indonesia sehat, program Indonesia Pintar, penataan dan bukan menggusur permukiman miskin, pemberian dana talangan untuk korban lumpur Lapindo, dan keamanan bagi pekerja.
MOHAMMAD SYARRAFAH
Berita Terpopuler
Pembangunan Smelter Freeport Dimulai di Kuartal II
Kejutan Berlanjut, Serena Tergulung
'Tukang Gesek' di Bus Transjakarta Tertangkap
Cadbury Berbabi, Muslim Indonesia Diminta Waspada
Sisa Kuota Haji Jadi Bancakan Pejabat dan Ormas