TEMPO.CO, Jakarta - Kereta Api Argo Parahyangan jurusan Jakarta-Bandung mengalami anjlok di kilometer 128+400, antara Stasiun Cisomang dan Cikadondong, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat malam. Manajemen PT Kereta Api Indonesia mengatakan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Tidak ada korban jiwa. Bahkan, tidak ada satu pun yang mengalami luka," ucap Kepala Humas Daerah Operasional II PT Kereta Api Indonesia, Zunerfin, saat dihubungi, Sabtu, 31 Mei 2014. (Baca: Ini Isi Karung yang Bikin KRL Anjlok di Kemayoran)
Zunerfin menjelaskan kereta api Argo Parahyangan berangkat dari Stasiun Gambir sekitar pukul 19.40 WIB dengan membawa sekitar 200 penumpang. Kereta tersebut terdiri atas delapan gerbong penumpang dan satu lokomotif.
Setibanya di daerah Cisomang, Jawa Barat, sekitar pukul 22.45 WIB, kereta tiba-tiba mengalami anjlok. Akibatnya, tiga buah gerbong dan satu lokomotif keluar dari rel kereta api. (Baca: Rawan Longsor, Jalur Kereta Selatan Dievaluasi)
Ia mengaku belum mengetahui penyebab anjloknya kereta tersebut. "Penyebabnya kenapa kami belum tahu. Harus ada penelitian terlebih dahulu," katanya.
Saat ini, ucap Zunerfin, pihaknya berfokus pada evakuasi satu lokomotif dan tiga gerbong yang anjlok. Sedangkan lima gerbong sudah berhasil dievakuasi. Selain itu, jalur sudah bisa dilalui. "Tergetnya lokomotif dan gerbong yang anjlok selesai dievakuasi hari ini."
Ratusan penumpang sudah berhasil dievakuasi dan selesai sekitar pukul 05.00 WIB. Saat ini, kata dia, penumpang telah diberangkatkan menuju ke Purwakarta untuk selanjutnya dibawa ke Bandung dengan menggunakan mobil dari PT KAI.
ERWAN HERMAWAN
Berita terpopuler:
Cadbury Mengandung Babi Tak Beredar di Indonesia
Jaringan Jeblok, Telkomsel Diminta Beri Kompensasi
Banyak Libur, Harga Emas di Jakarta Turun