TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Indonesia menawarkan berbagai proyek infrastruktur perhubungan ke pemerintah Jepang dalam pertemuan tingkat Wakil Menteri Perhubungan ke-5 di Surakarta yang berlangsung sejak kemarin hingga hari ini. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan pemerintah Jepang akan membuat institusi baru dengan anggaran awal US$ 1 miliar. "Mereka mencari proyek di Indonesia yang akan dikerjasamakan," katanya seusai pertemuan, Sabtu, 31 Mei 2014.
Dalam pertemuan itu pemerintah Indonesia menawarkan proyek transportasi untuk udara, laut, maupun darat. Proyek yang ditawarkan, antara lain pembangunan jalur kereta api cepat dari dalam Kota Jakarta ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, yang diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 18 triliun. Lalu proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya yang saat ini akan melakukan studi lanjut.
Menurut Bambang, Jepang bisa menjadi mitra yang cocok untuk realisasi proyek kereta cepat. Sebab selama 50 tahun terakhir tidak ada kecelakaan kereta cepat yang terjadi di Jepang. Selain itu jarak keterlambatan kereta di Jepang juga kurang dari satu menit, serta daya tahan kereta di atas 99 persen. Teknologi itu sudah diterapkan di Taiwan dan berhasil mencapai standar serupa dengan di Jepang.
Untuk proyek transportasi udara, pemerintah Indonesia menawarkan pengembangan sepuluh bandara dan tiga bandara tambahan yaitu Labuan Bajo, Mutiara Palu, dan Tanjung Karang. Jepang juga menawarkan kerja sama di bidang navigasi penerbangan. "Mereka berminat," ucapnya.
Wakil Menteri Hubungan Luar Negeri Kementerian Pertanahan Infrastruktur Transportasi dan Pariwisata Jepang, Ryuji Masuno, mengatakan kerja sama yang dijalin diharapkan tidak hanya antar-pemerintah, tapi juga dengan swasta. Dia menyebut ada perusahaan Jepang yang tertarik menangani proyek di Indonesia. "Kali ini kami membawa 40 orang perwakilan perusahaan Jepang," katanya. Misalnya ada perwakilan dari Mitsubishi Heavy Industries, Nippon Express Co, Yoshiba Corporation, Fujitsu Limited, Shimizu Corporation, Toyota Tsusho Corporation, New Kansai International Airport Company, dan Hitachi.
Ryuji Masuno mengatakan hasil pertemuan kali ini akan dibawa ke kementerian terkait untuk dibahas. Mana yang digarap pemerintah dan mana yang akan diserahkan ke swasta. "Kami berkomitmen mewujudkan kerja sama tersebut," katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler
Jaksa: Kumpulkan Harta, Anas Ingin Jadi Presiden
Anggito Abimanyu Mundur dari Jabatan Dirjen Haji
Gunung Sangeang di Bima Meletus