TEMPO.CO, Washington – Amerika Serikat mengakui seorang warga negaranya menjadi jihadis di Suriah dan melancarkan serangan bom bunuh diri.
“Warga negara Amerika terlibat dalam bom bunuh diri di Suriah diyakini bernama Moner Mohammad Abu-Salha,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki, Jumat. Namun dia tidak menjelaskan detailnya.
Ada kekhawatiran soal keterlibatan orang asing di Suriah, yang tidak menunjukkan tanda-tanda berakhir, meski lebih dari 160 ribu warganya tewas. (Baca: Korban Tewas Konflik Suriah Capai 162 Ribu Orang)
Senator Florida, Bill Nelson mengungkapkan kepada wartawan di Miami bahwa warga negara Amerika Serikat pelaku bom bunuh diri di Suriah berasal dari Florida.
Pasukan oposisi mengidentifikasi pelaku bom bunuh diri dengan truk di luar restoran dekat kota yang dikuasai pemerintah di barat laut Suriah, Idlib pada 25 Mei lalu sebagai Abu Hurayra al-Amriki. Mereka mengatakan dia adalah warta Amerika Serikat. Nama “Al-Amriki” berarti “orang Amerika”.
Bom truk itu adalah satu dari empat bom bunuh diri yang menyerang Provinsi Idlib hari itu. Tidak diketahui berapa banyak orang tewas akibat serangan bom yang dilakukan Abu-Salha.
Pemberontak dari Front Al-Nusra yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad mengatakan truk Abu-Salha berisi 16 ton bahan peledak untuk menghancurkan restoran Al-Fanar di Idlib, tempat berkumpulnya tentara pemerintah Suriah.
Tidak seperti pejuang asing lainnya di Suriah, pelaku bom bunuh diri asal Amerika itu tidak pernah memposting pesan di Twitter atau situs media sosial lainnya.
Asaad Kanjo, aktivisi oposisi dari Kota Sarageb, Provinsi Idlib mengatakan dia mendengar Abu-Salha tiba di Suriah beberapa bulan lalu dan langsung menyobek-nyobek paspor Amerikanya setiba di sana.
“Dari yang saya dengar, saya yakin dia adalah warga Amerika keturunan Arab. Orang mengatakan dia berbicara dalam bahasa Arab dengan aksen asing, dan dia bertutur dalam bahasa Arab klasik,” kata Kanjo.
Pada Mei sebelumnya, Direktur FBI James Comey mengungkapkan puluhan warga Amerika Serikat ikut bergabung dalam perang sipil di Suriah.
AL JAZEERA | NATALIA SANTI
Terpopuler:
Bocah Disetrum Saat Warga Katolik Sleman Diserang
Gunung Meletus, 133 Warga Terjebak di Sangeang Pulo
Pangdam Tanjungpura Minta 10 Tank untuk Perbatasan
Massa Berjubah Kembali Datangi Rumah Julius