Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jakarta Ternyata Punya Sawah Abadi  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Ilustrasi. en.wikipedia.org
Ilustrasi. en.wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - DKI Jakarta ternyata punya area persawahan yang cukup luas. Pemerintah Provinsi DKI membeli sekitar 20 hektare lahan di Cakung, Jakarta Timur, untuk dijadikan sawah abadi. Area persawahan ini mencuat setelah Kejaksaan Negeri Jakarta Timur mengungkap adanya dugaan korupsi dalam pembeliannya.

Tempo berusaha mendatangi area persawahan abadi tersebut. Rupanya, cukup sulit untuk bisa menjangkau kawasan ini. Letak sawah abadi ini berada di Kelurahan Ujung Menteng, tepat di sisi barat Kanal Banjir Timur.

Dari kawasan Kanal Banjir Timur dapat dilihat bentangan sawah hijau yang luas. Namun tak ada akses untuk bisa ke sana dari kawasan ini. Akses masuk ke area persawahan tersebut ternyata harus melewati Perumahan Metland Menteng, Cakung.

Saat Tempo datang, jalan menuju sawah abadi itu terpasang portal di kedua ruas jalan yang memiliki lebar sekitar 5 meter. Portal itu pun digembok. Tidak hanya portal, petugas keamanan Perumahan Metland Menteng juga menjaganya dari balik pagar perumahan tempatnya bekerja.

"Mau kemana? Ada keperluan apa? Apa Anda dari pemerintah?" tanya seorang petugas satpam kepada Tempo. Satpam itu kemudian membolehkan masuk karena sebelumnya ada petugas dari Dinas Pekerjaan Umum yang datang untuk meninjau sawah abadi itu.

Setelah membukakan gembok portal, satpam itu kemudian menutup rapat-rapat lagi portal itu. Sekitar 200 meter dari portal itu, mulai tampak area persawahan. "Iya, ini sawah abadi yang dikelola oleh Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan," kata Muhammad Sidik yang sedang mengangon belasan kambingnya, Sabtu, 31 Mei 2014.

Menurut pria berusia 66 tahun itu, sawah abadi itu membentang dari Ujung Menteng hingga memasuki wilayah Tambun Selatan dan Tambun Rengas. "Saya rumahnya di sebelah sana, masuk daerah Tambun. Saya masuk ke sini ya lewat kampung," ujarnya.

Ketatnya penjagaan pintu masuk, tutur dia, disebabkan ruas jalan di pinggir sawah abadi itu sering digunakan balapan liar. "Biar enggak ada yang balapan, jadi enggak sembarang orang masuk."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan pantauan Tempo, lahan 20 hektare itu mayoritas ditanami padi. Namun masih tampak beberapa ilalang dan pohon pisang di tepi sawah. "Ada yang nanam timun suri, tapi enggak banyak. Kalau sebelah sana, ada yang ditanam sama pemerintah, tapi kebanyakan kangkung," kata Sidik.

Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Jakarta Timur kembali menemukan adanya dugaan korupsi dalam proyek yang dikerjakan Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Timur pada 2012, yakni pembangunan sawah abadi di Cakung, senilai Rp 8 miliar. Padahal, Kepala Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Timur Bambang Wisanggeni baru saja ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan korupsi pembangunan hutan kota di Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, yang juga dibangun pada 2012.

AFRILIA SURYANIS

Berita Terpopuler:
Bocah ‎Disetrum Saat Warga Katolik Sleman Diserang

Gunung Meletus, 133 Warga Terjebak di Sangeang Pulo

Pangdam Tanjungpura Minta 10 Tank untuk Perbatasan 

Begini Beda Tukang Pangkas dengan Barbershop  



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.


Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.


Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Pembebasan salah satu lahan sengketa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pemilik lahan, Mahesh, di area proyek pembangunan Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan. 20 Oktober 2017. Tempo/Zara
Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.


Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Suasana pembangunan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada esok hari, Senin, 15 Oktober 2018. ANTARA/Reno Esnir
Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini


DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

Truk kapasitas 12 ton milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sampah di TPS Muara Baru, Penjaringan, yang menggunung usai kisruh dana hibah Bekasi, Senin 22 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).


Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pencanangan Fasilitas Pengolahan Sampah dalam Kota (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 20 Mei 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.


Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Warga rusun Tambora mengambil air tanah karena mengalami kesulitan air bersih di Rumah Susun Tambora II di Jakarta, Senin (17/12). Warga rusun Tambora mengeluhkan selama sebulan terakhir mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi sehari-hari. TEMPO/Tony Hartawan
Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Aktivis Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi Tamasya Trotoar Kita di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu, 24 Juni 2018. Aksi menyusuri jalanan Ibu Kota tersebut untuk mengkritisi fungsi trotoar yang banyak digunakan sebagai tempat parkir kendaraan dan berdagang. ANTARA/Puspa Perwitasari
Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.


Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Ilustrasi banjir Jakarta. TEMPO/Ary Setiawan
Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.