TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran, Yusuf Mansur, diundang Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membaca doa pada acara pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden. Menurut dia, pembacaan doa akan dilakukan sebelum pengundian.
"Ane (saya) sudah biasa diundang di sini," ujarnya saat ditemui di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 1 Juni 2014.
Yusuf berharap pemenang pemilihan presiden nanti merupakan perwakilan yang terbaik dan mampu memimpin bangsa. Dia berdoa agar tidak terjadi kerusuhan pada pemilihan tahun ini.
Yusuf Mansur tiba di KPU pukul 11.30. Dia memakai kemeja, celana, dan peci, semua serbahitam.
KPU menetapkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga pada pemilihan tahun ini. Kedua pasangan itu adalah Joko Widodo alias Jokowi dan Jusuf Kalla serta Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dengan demikian, kedua pasangan tersebut akan mendapatkan nomor urut 1 atau 2. Pengundian akan dilakukan di kantor KPU mulai pukul 14.00.
Kubu Jokowi dan Prabowo tak mempersoalkan nomor urut yang bakal mereka dapatkan hari ini. Menurut Hasto Kristianto dari kubu Jokowi, tak ada jaminan nomor urut tertentu bakal membuahkan kemenangan dalam pemilu. Adapun Suhardi dari kubu Prabowo mengatakan tak menginginkan nomor urut tertentu yang memudahkan kampanye nanti.
GANGSAR PARIKESIT
Terpopuler
Massa Berjubah Kembali Datangi Rumah Julius
Neta S. Pane: Penyerangan di Yogya Kental Unsur Politis
PDIP Bantah Instruksikan Awasi Kotbah di Masjid