TEMPO.CO, Sidoarjo- Tim pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Kabupaten Sidoarjo bertekad memenangkan pasangan tersebut dengan target perolehan suara 60 persen. Ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta di Sidoarjo, Imam Sugiri mengatakan tim pemenangan ini sebenarnya sudah dibentuk dua hari yang lalu, namun baru di deklarasikan pada hari ini, Minggu, 1 Juni 2014. "Kami targetkan dapat 60 persen di Sidoarjo," kata Imam di Hoten Sun City Sidoarjo.
Menurut Imam, target itu bukan klaim semata, namun dia sudah menganalisa melalui perolehan suara calon legislator yang terpilih masuk ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sidoarjo di periode mendatang. "Kalau dihitung dengan partai koalisi, kami di Dewan sudah memiliki 24 kursi. Jadi kami yakin bisa mencapai target itu," katanya.
Pascadeklarasi, kata Imam, pihaknya akan memusatkan posko pemenangan di Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Sidoarjo. Selain itu, Imam mengaku telah berhasil menjaring dukungan dari berbagai komunitas. Menurutnya, hingga saat ini sudah ada 10 komunitas yang akan deklarasi di kantor Golkar. "Salah satu komunitas itu adalah korban lumpur Lapindo," kata dia.
Namun Imam enggan menjelaskan korban lumpur Lapindo mana yang ikut dalam barisan mendukung Prabowo-Hatta. Saat didesak, Imam tidak bersedia buka mulut. "Kalau disebutkan sekarang, nanti waktu deklarasi tidak menarik," ujarnya. (Baca: 10 Organisasi di Jatim Dukung Prabowo-Hatta)
Imam menambahkan, Prabowo layak jadi pemimpin karena bibit dan bobotnya jelas. Dia berasal dari bibit begawan ekonomi Profesor Soemitro Djohohadikusumo, sedangkan bobotnya adalah mantan prajurit yang disegani. "Masyarakat harus tahu itu, hanya Prabowo yang paling jelas," kata dia.
Dihubungi terpisah, salah seorang tokoh korban lumpur di dalam peta area terdampak, Djuwito, mengatakan dia dan korban lainnya tidak mau larut dalam politik praktis. Djuwito tidak mengerti mengapa korban lumpur dibawa-bawa dalam dukung-mendukung calon presiden.
Sebab menurut Djuwito, saat ini yang lebih penting bagi korban lumpur ialah pembayaran ganti rugi oleh pemerintah ataupun PT Lapindo Brantas. "Kalau tidak dibayar, buat apa kami ikut nyoblos. Kami tidak mau milih siapa-siapa," kata dia. (Baca: Datang ke Porong, Jokowi Terima Lumpur Lapindo )
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler
- Perubahan Haji Era Anggito
- Sangeang Meletus, Dua Bandara Ditutup
- Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
- Pakar Tata Negara Usulkan Kompilasi UU Pemilu
- Kulonprogo Cabut Semua Iklan Rokok di Jalan
- Cari iPhone Hilang, Berteriaklah
- Proyek Chevron Terganjal Korupsi SKK Migas
- Amerika Akui Warganya Jihadis Suriah