TEMPO.CO, Yogyakarta - Juru bicara Gerakan Pemuda (GP) Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta, Ambar Anto, menduga penyerangan beruntun berkedok keagamaan yang terjadi berturut-turut di Kabupaten Sleman dilakukan oleh kelompok radikal baru.
Sebelumnya, terungkap bahwa para penyerang rumah Direktur Galang Press Julius Felicianus dan penganiaya umat Katolik yang beribadat adalah suruhan tokoh garis keras dari Laskar Jihad, Jafar Umar Thalib.
"Kami terus terang sangsi dan tak percaya jika Ustad Jafar di balik penyerangan itu," kata Ambar kepada Tempo, Senin, 2 Juni 2014. Di masa lalu nama Jafar Umar Thalib kerap diikaitkan dengan berbagai tindak intoleran di Yogya dengan kelompoknya Laskar Jihad. Namun berdasarkan pantauan Ansor, Jafar kini sudah bertobat dan hanya mengelola pesantren. (Baca: Pernyataan Amien Rais Dinilai Picu Kekerasan Agama)
"Sepengetahuan kami, dia kebanyakan mengurus pesantren miliknya, orangnya sudah baik," kata dia. Ansor justru menduga gerakan penyerangan ibadah umat Katolik di rumah Julius dan gereja itu dilakukan kelompok baru. "Atau orang lama yang belum bertobat dan masih radikal," kata Anto yang enggan menyebut siapa contoh orang lama itu. (Baca: Neta S. Pane: Penyerangan di Yogya Kental Unsur Politis)
Ambar mengaku dari sejumlah nama yang diduga terlibat penyerangan ibadat di rumah Julius seperti Asep Hasanuddin dan Ami Bahtiar, tak satu pun yang dikenal atau pernah didengarnya. "Kami tak pernah tahu mereka, kemungkinan memang kelompok baru," kata dia.
PRIBADI WICAKSONO
Berita Lain
Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
Sultan Didesak Agar Tegas Selesaikan Intoleransi di DIY
3 Hal Tak Bisa Dilakukan Ahok sebagai Plt Gubernur