TEMPO.CO, Jakarta - Penghuni Rumah Susun Angke, Tambora, Jakarta Barat, meminta kepastian kepada pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai pembangunan rusun yang masih jauh dari selesai. "Kalau kondisi begini terus, sepertinya masih akan lama selesainya," kata Sulastri, 50 tahun, warga Angke, saat ditemui Ahad, 1 Juni 2014.
Sulastri khawatir karena melihat proses pembangunan rusun belum sesuai harapan. Kondisi itu membuatnya harus kembali menghitung ulang pengeluaran. Perhitungan yang paling berat menurutnya adalah biaya sewa rumah. Hampir seluruh rumah sewa yang ada saat ini dikontrak untuk jangka waktu satu tahun.
Uang sewa pun harus dibayar di muka atau saat sejak mulai menghuni rumah. Menurut Sulastri, sewa rumah di kawasan Tambora saat ini mencapai Rp 14 juta per tahun. "Padahal kalau sewa rusun per bulan Rp 300 ribu sudah dengan listrik dan air," kata perempuan yang bekerja sebagai buruh itu.
Kekhawatiran serupa dirasakan oleh Asep Saepudin. Dia tidak yakin pembangunan rusun itu akan sesuai target rampung pada November 2014. "Dari tiga menara belum ada satu pun yang jadi," katanya. Pemerintah pun disebutnya tidak pernah memberikan informasi soal perkembangan pembangunan rusun.
Ia juga resah karena belum tentu tidak bisa menempati kembali rusun setelah rampung nanti.
Bersama warga rusun yang tengah mengungsi untuk sementara, Asep menyatakan bakal melakukan protes jika pembangunan rusun benar-benar molor. (Lihat berita foto: Warga Mulai Kosongkan Rusun Angke)
Pantauan Tempo, pembangunan tiga menara di Rusun Angke memang masih belum selesai. Tumpukan semen terlihat memadati salah satu sudut lokasi pembangunan rusun. Pembangunan di Tower A baru mencapai 11 lantai dari rencana 16 lantai dengan 549 unit. Kerangka besi baja dari tiap menara juga terlihat menganga dari inti bangunan.
Kondisi lebih parah ada di Tower B dan C. Kedua gedung itu bahkan baru mencapai ketinggian 3 lantai. Padahal, proyek itu sudah dikerjakan sejak Mei 2013. Para pekerja tampak terus melanjutkan proses pembangunan. Truk pembawa pasir atau semen hilir mudik membawa bahan bangunan.
Rencananya, Rusun Angke akan terdiri dari tiga menara yang masing-masing terdiri dari 16 lantai. Total unit yang bisa dihuni pun meningkat, dari 477 menjadi 549 unit. Luas unit ditambah dari tipe 18 menjadi tipe 30. Proses rehabilitasi sudah dimulai sejak Mei 2013 dan ditargetkan rampung November 2014.
DIMAS SIREGAR
Berita utama
SBY Tak Hadiri Pemaparan Visi dan Misi Prabowo
Kampanyekan Prabowo, Rhoma Konser di 20 Tempat
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen