TEMPO.CO, Beijing - Entah apa maksud Li Pingping melakukan aksi ini: memanggal kepala kucing dan mengunggah fotonya di situs jejaring sosial. Yang jelas, nama gadis ini kini menjadi buah bibir di Cina dan mengundang cibiran puluhan ribu pengguna situs jejaring sosial Weibo, serupa Twitter versi Negeri Tirai bambu itu.
Dalam keterangan foto yang diunggahnya, Li mengaku membeli anak kucing dua minggu sebelum ia melakukan aksinya. Mantan konsultan pemasaran ini memenggal kepala anak kucing itu di kamar mandi rumahnya.
Dia mengaku membantai kucing itu karena marah. Pasalnya, keharmonisan keluarganya telah dihancurkan oleh perselingkuhan oleh ayahnya.
Menanggapi publik yang marah, awalnya Li tenang-tenang saja. Dia justru mengatakan orang-orang harus berhenti menghakimi dia yang justru akan memicu lebih banyak kebencian. Namun beberapa saat kemudian, dia menghapus semua posting-nya, termasuk foto kontroversial yang diunggahnya.
Sore harinya, Li akhirnya meminta maaf dalam sebuah surat terbuka, di mana dia mengatakan mengaku melakukan aksinya di bawah pengaruh alkohol. Ia juga mengaku hidup dalam ketakutan dan rasa bersalah selama beberapa hari terakhir.
Dalam waktu singkat, suratnya menarik hingga 60 ribu komentar, WantChinaTimes.com melaporkan. Salah satu pengguna Weibo yang mengidentifikasikan dirinya sebagai Mengmengdenaier ' mengatakan bahwa Li tak tulus meminta maaf. "Dia hanya takut pada kritik publik, bukan berpikir bahwa apa yang dilakukannya adalah salah," katanya. Yang lain menyebut apa yang dilakukannya mendiskualifikasi dirinya sebagai manusia.
Namun tak sedikit pengguna Weibo yang menerima permintaan maafnya. "Saya hanya berharap bahwa cara yang salah untuk melampiaskan emosi dapat dihindari di masa depan," tulis seorang netter Cina yang mengidentifikasi diri sebagai tubeGhost.
MAIL ONLINE | INDAH P.