TEMPO.CO, Pekanbaru - Seorang petani bernama Nur Asmi, 36 tahun, warga Desa Pulau Birandang, Kampar Kiri, Provinsi Riau, mengaku dianiaya istri Bupati Kampar, Eva Yuliana, beserta dua ajudan Bupati karena dituding mencaplok lahan seluas 1 hektare yang disebut-sebut milik Pemerintah Kabupaten Kampar, Sabtu lalu, 31 Mei 2014.
"Bupati menuduh kami mengambil lahannya," kata Nur Asmi saat ditemui Tempo di Rumah Sakit Umum Arifin Ahmad, Pekanbaru, Riau, Senin, 2 Juni 2014.
Menurut Asmi, sore itu sekira pukul 17.00, dia dan suaminya, Jamal, 39 tahun, baru pulang dari kebun. Mereka mampir di gubuk milik Jefri Noer, Bupati Kampar. Tak lama berselang, Jefri datang bersama istrinya, Eva Yuliana, dan dua ajudan dengan menggunakan mobil.
Turun dari mobil, Jefri mendekati Jamal sambil marah-marah, lalu menuduh Jamal mencaplok lahannya. "Mas, kenapa lahan kami dicaplok?" kata Jefri, seperti ditirukan Asmi.
Asmi menjelaskan bahwa tanah itu telah mereka beli dua tahun lalu dari Ali Akbar dan Ujang, warga Desa Pulau Birandang, Kampar. Namun anehnya, tanah itu (tanah yang sama) juga dijual kepada Bupati Kampar Jefri Noer. Asmi menjelaskan dirinya lebih dulu memiliki lahan tersebut sebelum dijual lagi kepada Bupati Jefri.
"Saya bilang ke Pak Bupati, 'Saya tidak ada urusan dengan Bapak, saya berurusan dengan orang yang jual'," katanya.
Mendengar pernyataan itu, Eva Yuliana marah kemudian menyerang Asmi. "Siapa itu yang kamu lawan? Itu Bupati," kata Eva, seperti ditiru Asmi. Lalu Eva menjambak rambut dan memukul Asmi. Dua ajudan Bupati, menurut Asmi, juga turut memukulinya.
"Sampai tersungkur saya masih dipukuli," katanya.
Namun, ketika hal itu ditanyakan kepada Eva Yuliana, istri Bupati Kampar ini membantah segala pengakuan Asmi tersebut. Menurut dia, Bupati Jefri berusaha menjelaskan secara baik-baik status lahan itu. Dia juga membantah lahan tersebut miliknya dan menyebut lahan itu bagian dari 100 hektare lahan milik pemerintah Kampar. (Baca juga: Puluhan Warga Terluka Menuntut Bupati Kampar Turun)
"Justru saya dikenal dekat dengan masyarakat," ujar Eva, yang juga Wakil Ketua DPRD Kampar ini.
RIYAN NOFITRA