TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan tambang pelat merah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mencatatkan rugi di kuartal I 2014 sebesar Rp 272,6 miliar, dibandingkan kuartal I tahun lalu yang membukukan laba Rp 407,6 miliar.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang, Tri Hartono, mengatakan kerugian itu karena perseroan terdampak kebijakan pemerintah soal larangan ekspor mineral mentah yang mulai diberlakukan awal tahun ini. “Karena efek larangan ekspor dan masih rendahnya harga komoditas,” ujarnya ketika dihubungi, 2 Juni 2014. (Baca juga: Kuartal I, Ekspor Turun 2,63 Persen)
Antam menyiapkan beberapa strategi untuk menekan kerugian akibat implementasi larangan ekspor mineral mentah. Di antaranya:
- Peningkatan volume penjualan feronikel di 2014 menjadi sebesar 20 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi) atau meningkat 38 persen dibandingkan realisasi 2013 sebesar 14,441 TNi.
- Peningkatan target volume penjualan emas menjadi 13,6 ton di 2014, naik 46 persen dari realisasi 2013 sebesar 9,3 ton.
- Meningkatkan kegiatan perdagangan batu bara di 2014 menjadi sebesar 1,24 juta ton.
- Berencana menjual komoditas baru dari pabrik Chemical Grade Alumina di 2014 sebesar 125 ribu–130 ribu ton alumina. (Lihat juga: Juni, Freeport dan Newmont Bisa Ekspor Mineral)
- Mempercepat realisasi proyek perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, yang akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel perseroan dari 18–20 ribu ton nikel menjadi 27–30 ribu ton nikel per tahun.
- Mempercepat proyek pabrik Chemical Grade Alumina Tayan di Tayan, Kalimantan Barat, yang akan mengolah bauksit menjadi chemical grade alumina. Pabrik Chemical Grade Alumina Tayan telah memasuki fase commissioning di Oktober 2013 dan akan mulai berproduksi komersial pada semester II 2014. (Berita terkait: Proyek Dua Smelter Terhambat Bahan Baku)
- Melakukan efisiensi. Pada kuartal I 2014, perseroan berhasil menghemat Rp 5,7 miliar yang berasal dari efisiensi penggunaan bahan-bahan untuk kegiatan operasional di unit bisnis serta negosiasi kontrak dengan pihak ketiga.
ANANDA PUTRI
Terpopuler:
Kuartal I 2014, Laba Mayabank Naik 6,3 Persen
INACA Tunggu Keputusan Kenaikan Tarif Batas Atas
Juni, Inflasi Meningkat 20 Persen