TEMPO.CO, Jakarta – Meningkatnya jumlah penumpang kereta api sepanjang kuartal I 2014 sebesar 37,22 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi bukti bahwa kereta api adalah moda transportasi favorit masyarakat untuk bepergian.
"Masyarakat wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang paling sering memanfaatkan fasilitas transportasi ini," ujar Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik, pada acara Laporan Statistik Bulanan di Kantor BPS, Senin, 2 Juni 2014. (Baca:Daftar Penambahan KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni)
Hingga April 2014, BPS merilis bahwa jumlah penumpang kereta api mencapai 84 juta orang. Dari total penumpang tersebut, kata Suryamin, pengguna kereta api di wilayah Jabodetabek yang kerap bepergian dengan kereta Commuterline mencapai 62,4 juta orang. "Jumlah tersebut termasuk fantastis karena mencatat kenaikan sebesar 44 persen dibanding kuartal I tahun lalu," ujarnya.
Peningkatan yang sama pada kuartal I 2014 juga terjadi pada layanan kereta api lintas Sumatera. Terdapat peningkatan jumlah penumpang sebanyak 390 ribu orang jika dibandingkan dengan periode Januari hingga April 2013.
Helmy Livianto, Kepala Hubungan Masyarakat Komunitas Edan Sepur, mengungkapkan bahwa meningkatnya animo masyarakat untuk naik kereta api harus dipandang sebagai dorongan bagi PT Kerata Api Indonesia agar terus memperbaiki pelayanan. Renovasi stasiun, kenyamanan dan kebersihan gerbong, serta pembukaan jalur perjalanan baru selalu dinantikan dan menarik minat masyarakat untuk naik kereta api. (Baca:Standar Layanan Minimal Kereta Api, Apa Saja?)
Namun, PT KAI harus berupaya lebih keras lagi untuk meningkatkan ketepatan waktu perjalanan kereta api. "Masyarakat yang makin dinamis dituntut untuk memenuhi ketepatan waktu sebaik mungkin," kata Helmy. "Bagi masyarakat yang memilih kereta api, ketepatan jadwal beraktivitas ditentukan sejak mereka memilih kereta api sebagai moda mencapai lokasi bekerja. Jadi, ketepatan waktu menjadi hal paling krusial dalam pelayanan kereta api."
RAYMUNDUS RIKANG R.W
Terpopuler:
Ahok Marah-marah Saat Ditanya Kasus PAM Jaya
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral
Umat Kristen Sleman Empat Kali Berpindah Tempat
Bupati Kampar dan Istri Diduga Aniaya Warga
Musik Pengaruhi Otak Manusia dengan Cara Tak Biasa