Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perang Pecah di Benghazi, 19 Tewas  

image-gnews
Seorang perempuan Libya mengibarkan bendera nasional saat merayakan ulang tahun ketiga pemberontakan melawan Muammar Gaddafi di Lapangan Kebebasan di Benghazi (17/2). REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Seorang perempuan Libya mengibarkan bendera nasional saat merayakan ulang tahun ketiga pemberontakan melawan Muammar Gaddafi di Lapangan Kebebasan di Benghazi (17/2). REUTERS/Esam Omran Al-Fetori
Iklan

TEMPO.CO, Benghazi - Pertempuran sengit pecah di wilayah sebelah timur Libya, Benghazi, melibatkan kelompok bersenjata Ansar al-Sharia dan pasukan loyalis Khalifa Haftar, seorang bekas jenderal angkatan darat. Perang darat itu menyebabkan setidaknya 19 orang tewas dan melukai 82 orang lainnya.

Sejumlah saksi mata yang dijumpai Al Jazeera, Senin, 2 Juni 2014 mengatakan adu senjata kedua kelompok itu terdengar di berbagai sudut kota, terutama salakan senjata dari pasukan pasukan khusus pemerintah yang berpangkalan di sebelah barat pinggiran Benghazi.  

Haftar yang sedang berkampanye menyingkirkan para pejuang Libya ketika menumbangkan Presiden Muammar Qadhafi mengatakan bahwa pemerintah federal telah gagal mengendalikan negara.

Salah seorang warga Benghazi yang berada di kawasan bentrok senjata, Suleiman El Dressi, menerangkan kepada Al Jazeera bahwa dua orang tewas akibat ledakan bom. "Warga bertahan di dalam rumah dan mereka sangat ketakutan, menunggu perang berakhir," katanya. Dia mengatakan, "Pemerintah pusat telah gagal mengendalikan pertempuran yang sedang berlangsung di timur (Libya)."

Warga setempat lainnya mengatakan bahwa pertempuran ini merupakan peristiwa terburuk yang terjadi sejak Maret 2011 ketika pasukan loyalis Qadhafi mencoba memasuki kota (Benghazi).

Perang yang terjadi pada Senin, 2 Juni 2014, menurut sejumlah saksi dan pejabat senior Libya, sebuah jet tempur Libya di bawah komando Haftar menyerang basis pertahanan Ansar al-Sharia di Benghazi. Namun, gempuran itu meleset dari sasaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menanggapi serangan tersebut, salah seorang anggota senior Ansar al-Sharia, menjelaskan kepada kantor berita AP bahwa serangan itu sedikitpun tak menimbulkan luka-luka.

Menurut juru bicara Haftar kepada Reuters, serbuan jet tempur pasukannya mengenai sebuah gedung yang menjadi markas pertahanan Ansar al-Sharia. "Pasukan kami menyerang bekas gedung putra mahkota, tempat Ansar al-Sharia, bertahan." Meskipun demikian, reporter Reuters yang berada di medan tempur melaporkan bahwa serangan tersebut tak menyebabkan kerusakan gedung.

Ansar al-Sharia mendapatkan dukungan dari masyarakat setelah kematian Qadhafi pada 2011. Kelompok ini diduga berada di balik serangan terhadap konsulat Amerika Serikat di Benghazi pada 2012 yang menewaskan duta besar AS.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita Terpopuler: 
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral
Umat Kristen Sleman Empat Kali Berpindah Tempat
Avanza Luxury Tawarkan Kemewahan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Ladang minyakperusahaan minyak Italia Eni di Mellitah, Libya. AP/Eni Press office
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.


Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai tangan dari mobilnya saat ia kembali ke Korea Utara usai mengadakan pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.


Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Saif al-Islam (kiri) dan ayahnya, Muammar Gaddafi. REUTERS/Chris Helgren (kiri) and Jamal Saidi
Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.


ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS memaksa perawat Filipina memberikan pelatihan medis di Libya. scmp.com
ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.


Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.


Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Para migran dari Eritrea terjun ke laut dari kapal yang penuh penumpang di perairan Mediteranian, sekitar 13 mil di utara Sabratha, Libya, pada 29 Agustus 2016. Ribuan pengungsi yang menaik 20 perahu lebih diselamatkan oleh anggota LSM. AP/Emilio Morenatti
Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.


Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

sxc.hu
Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.


Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Pasukan Libya yang berafiliasi dengan pemerintah saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 22 September 2016. AP/Manu Brabo
Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."


Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Pasukan Libya yang berkoalisi dengan PBB menembakan roket saat bertempur dengan ISIS di Sirte, Libya, 4 Agustus  2016. REUTERS/Goran Tomasevic
Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.


Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Aksi pasukan tentara Libya dalam pertempuran melawan militan ISIS di Sirte, Libya, 21 Juli 2016. Tentara Libya bersekutu dengan pasukan PBB untuk merebut kembali kota Sirte dari tangan kelompok militan tersebut. REUTERS
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).