TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nelson Simanjuntak, mengatakan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, bakal mengklarifikasi tudingan telah mencuri start kampanye. Menurut dia, Jokowi memastikan diri akan datang ke kantor lembaganya besok.
"Saat dihubungi, Jokowi mengkonfirmasi bakal mendatangi Bawaslu untuk klarifikasi," kata Nelson di kantornya, Selasa, 3 Juni 2014.
Menurut Nelson, Jokowi datang untuk menjernihkan tuduhan telah mempromosikan diri sebelum masa kampanye. Hal ini terkait dengan pernyataan Jokowi saat berpidato seusai pengundian nomor urut calon presiden di Komisi Pemilihan Umum, Ahad lalu. Hingga sore ini, Jokowi belum menentukan jam kedatangannya.
Ketika itu, Jokowi mengingatkan masyarakat untuk mengingat nomor dua, nomor urutnya dalam pemilihan presiden 2014. "Nomor dua, ya," ujarnya sambil mengangkat dua jarinya sebagai simbol angka dua.
Tim advokasi calon presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa langsung melaporkan aksi Jokowi itu kepada Badan Pengawas Pemilu. Juru bicara tim advokasi, Habiburokhman, menilai Jokowi sedang mengajak pemilih untuk mencoblos nomor dua.
Ketua tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo, mengatakan timnya siap memenuhi undangan bila dipanggil Badan Pengawas Pemilu. Bahkan, kata Tjahjo, Jokowi juga siap hadir. "Kalau memang Bawaslu minta keterangan, kami gak ada masalah dan siap memberikan klarifikasi," kata Tjahjo di Kompleks Parlemen, Senayan.
Menurut Tjahjo, tim yakin tak ada pelanggaran yang dilakukan Jokowi saat menyampaikan pidato di Komisi Pemilihan Umum. Ajakan Jokowi memilih nomor dua merupakan pernyataan spontan saja.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | GANGSAR PARIKESIT | IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral
Lima Parpol di Pacitan Dukung Jokowi-JK
KPK Cegah Teman Dekat Ibas Yudhoyono