TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Allianz Indonesia, Kiswati Soeryoko, mengatakan pada 2013 total pendapatan premi bruto Allianz Life Syariah naik 9,6 persen. Peningkatan ini dari Rp 569,2 miliar di 2012 menjadi Rp 623,6 miliar di 2013.
"Kontribusi terbesar pendapatan premi bruto Allianz Life Syariah berasal dari jalur distribusi keagenan," katanya saat memberikan paparan kinerja 2013 Allianz Life Syariah di Bebek Bengil, Menteng, Jakarta, Rabu, 4 Juni 2014. (Baca juga : Allianz Beli Saham Bayern Munchen)
Ia mengatakan kontribusi dari jalur keagenan sebesar 87 persen dari seluruh pendapatan premi bruto Allianz Life Syariah atau setara dengan Rp 542 miliar. Sedangkan jalur distribusi bancassurance juga turut meningkat 39 persen dari Rp 47 miliar di 2012 menjadi Rp 65,2 miliar di 2013.
Kiswati menyebut selama 2013 Allianz Life Syariah membuktikan komitmen terhadap nasabah dengan membayarkan klaim sebesar Rp 54,4 miliar. Kiswati mengatakan seluruh kanal distribusi memainkan peranan penting bagi pertumbuhan kinerja, meskipun pemahaman masyarakat mengenai asuransi syariah masih perlu ditingkatkan.
Menurut dia, agen Allianz Life Syariah adalah tenaga pemasaran profesional yang tidak hanya bertugas untuk menjual, tetapi juga membangun pengertian mengenai asuransi jiwa syariah yang tepat. "Salah satu upaya kami meningkatkan kualitas tenaga pemasaran adalah dengan melakukan peningkatan sertifikasi syariah kepada agen," katanya.
MAYA NAWANGWULAN
Terpopuler :
Tingkat Stres Karyawan Bank Tinggi
Penghentian Produksi Newmont Dilakukan Sepihak
Rupiah Merosot, Investor Lari ke Saham