TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia hari ini, Rabu, 4 Juni 2014, diprediksi menguat tipis oleh analis pasar modal dari PT Trust Securities, Reza Priyambada. "Ini menarik. Pelaku pasar tidak merespons negatif IHSG di tengah anjloknya nilai tukar rupiah," katanya melalui pesan elektronik, Selasa, 3 Juni 2014.
IHSG pada Rabu, 4 Juni 2004, diperkirakan berada pada rentang support 4.890-4.907 dan resisten di 4.940-4954. Pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup di level 4.942. IHSG, ujar dia, masih belum terpengaruh anjloknya kurs rupiah akibat respons negatif pelaku pasar valas terkait dengan rilis data-data ekonomi Indonesia. Kemarin, rupiah semakin terperosok hingga menembus 11.810 per dolar AS. (Baca: Lanjutkan Koreksi, Rupiah ke 11.810 per Dolar AS)
IHSG masih mendapat angin segar dari bursa saham utama Asia yang melaju positif selama sepekan terakhir. Selain itu, peningkatan aksi beli para investor, terutama investor asing, membuat IHSG masih berada di zona hijau. Saham-saham konsumer, perdagangan, dan pertambangan menjadi penopang laju indeks. (Baca: Rupiah Merosot, Investor Lari ke Saham)
Reza mengingatkan akan potensi pembalikan arah saham global. "IHSG cenderung menguat tipis, namun harus tetap memperhatikan potensi pembalikan arah laju bursa saham global," tuturnya. Hal ini terkait dengan adanya respons negatif dari Zona Euro dan indeks saham Cina. Pelaku pasar sempat merespons negatif penurunan indeks manufaktur HSBC Cina, juga construction purchasing managers index Inggris yang melambat.
AYU WANDARI
Terpopuler
Ingin Bahagia? Kuncinya Sekolah yang Tinggi
Tingkat Stres Karyawan Bank Tinggi
10 BUMN dengan Belanja Modal Terbesar