TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan pelat merah PT Merpati Nusantara Airlines akan melakukan tender guna menjaring mitra kerja sama operasi (KSO). Direktur Utama Merpati Asep Ekanugraha mengatakan hal itu dilakukan lantaran peminat lebih dari satu. “Nanti yang mengumumkan adalah PT Perusahaan Pengelola Aset sebagai pemegang kuasa Merpati," katanya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabu, 4 Juni 2014.
Beberapa perusahaan telah menyatakan minatnya kepada Merpati, termasuk nama-nama yang telah beredar selama ini, yaitu PT Bentang Persada Gemilang and PT Amagedon Indonesia. Namun, untuk saat ini dia enggan menyebutkan detail nama-nama peminat yang masuk. Tujuannya agar proses tender bisa berjalan lebih baik sampai benar-benar telah closing. "Kapan tendernya nanti PPA juga yang umumkan," katanya. (Lihat juga: Dahlan: Tak Masalah Rute Impian Merpati Direbut)
Menurut Asep, adanya KSO ini penting untuk menunjang operasional Merpati bila nanti telah beroperasi kembali. Nantinya para mitra KSO ini bisa bekerja sama dengan anak-anak usaha Merpati yang akan segera dibentuk, yaitu Merpati Maintenance Facility, Merpati Training Center dan Merpati Avition Services.
Adapun bentuk KSO seperti apa, Asep mengatakan belum ada rencana yang baku. Ia mempersilakan para calon mitra untuk memberikan kajiannnya. "Kita nanti lihat benefit-nya seperti apa," katanya.
Merpati memang sedang berusaha untuk bangkit dan beroperasi kembali. Sejak Februari Merpati sudah tidak beroperasi karena kesulitan pendanaan. Utangnya yang membengkak hampir Rp 6,7 triliun membuat cash flow perusahaan terganggu dan berdampak pada ketidakmampuan membayar karyawan, membeli avtur, hingga membayar asuransi terbang. (Baca juga: BPK Menilai Merpati Salah Urus)
Menurut Asep, kini perseroan sedang menunggu dana restrukturisasi dan revitalisasi sekitar Rp 300-400 miliar agar bisa beroperasi kembali. Namun, pencairannya membutuhkan izin dari Kementerian keuangan. "Kebutuhannya segitu, tapi apakah akan diberikan segitu atau tidak masih dibahas," kata dia.
Ia berharap dana itu dapat segera cair. Musababnya, bila makin lama cair, estimasi kebutuhan dananya bisa membengkak. "Estimasinya bisa berubah lagi," katanya.
ANANDA PUTRI
Terpopuler :
Tingkat Stres Karyawan Bank Tinggi
Penghentian Produksi Newmont Dilakukan Sepihak
Rupiah Merosot, Investor Lari ke Saham