TEMPO.CO, Jakarta - Froggy Edutography sebagai pusat pengembangan cita-cita dan motivasi karya anak bangsa mempersembahkan kontes King & Queen Edutography 2014. Kontes ini bertujuan menjaring lebih banyak anak Indonesia agar memiliki cita-cita yang kelak siap menjadi pemimpin dan pahlawan pada masa depan.
Fernando Iskandar, pendiri dan CEO Froggy Edutography, mengatakan, "Kami terpanggil untuk berperan aktif memotivasi anak-anak Indonesia dalam mengembangkan dan mengeksplorasi diri. Kami membantu mereka mengenali cita-cita. Sebab, sejak usia dini, mereka perlu memahami pentingnya memiliki impian dan cita-cita,” katanya.
Nantinya akan diaplikasikan delapan jenis kecerdasan dalam memotivasi anak-anak Indonesia untuk mewujudkan cita-cita mereka dalam berbagai profesi yang dijalani kelak. Kontes yang pertama kali dilakukan di Indonesia bahkan dunia ini merupakan penjabaran dari program utama Froggy Edutography, yaitu Edutography Goal Setting.
Ini merupakan program yang mengajak anak Indonesia untuk berani memiliki cita-cita besar, mengeksplorasi diri dan meraih keberhasilan, serta bersama orang tua membuat road map cita-cita.
Dalam kegiatan King & Queen Edutography, anak-anak Indonesia mengikuti kontes kecerdasan dengan mendeklarasikan cita-cita yang akan mereka raih berdasarkan kecerdasan masing-masing.
Sebagai rangkaian dari kegiatan ini, pada pra-kegiatan, anak-anak akan mengikuti sesi pengenalan tentang jenis-jenis kecerdasan dan motivasi pentingnya memiliki cita-cita sejak dini. Mereka juga diperkenalkan mengenai wawasan dan sejarah berbagai profesi di Froggy Edutography. (Baca: Froggy Istana Melayang Raih Penghargaan Inggris)
Kegiatan ini juga akan meliputi pengenalan edutography, story telling tentang dream dan pengisian dream card, serta deklarasi cita-cita. Kontes ini diawali dengan sosialisasi di 300 sekolah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang memberikan kesempatan kepada sekitar 2.400 pelajar untuk mengikuti audisi pertama di Floating Castle, BSD, Tangerang, yang dilakukan pada 23 Juni-18 Juli.
Dalam audisi pertama ini akan terjaring sekitar 800 pelajar yang menjalani seleksi lanjutan. Nantinya akan terjaring 48 putra dan putri Indonesia terpilih yang mampu mengeksplorasi kemampuannya mewakili delapan jenis kecerdasan. Meliputi kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan logika (berhitung dan analisis), kecerdasan visual spasial (gambar dan tata ruang), kecerdasan kinestetik (gerak), kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal (sosial), kecerdasan intrapersonal (diri), dan kecerdasan naturalis (alam).