TEMPO.CO , Jakarta:Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad melakukan peninjauan langsung terhadap aktivitas pertambangan timah ilegal yang berada di Desa Air Anyir Kabupaten Bangka, Rabu, 4 Mei 2014, sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam kunjungannya tersebut, Abraham bahkan berbincang langsung dengan penambang yang berada di sekitar lokasi. "Saya hanya melihat saja. Nanti saya akan atur jadwal untuk melihat tambang skala besar bersama Kapolri dan Panglima TNI," ujar Abraham disela-sela kunjungannya ke lokasi tambang ilegal tersebut.
Abraham sedikit terdiam ketika diberitahu oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pemprov Bangka Belitung, Fery Aprianto bahwa tambang ilegal tersebut masuk dalam izin usaha pertambangan milik PT Timah yang berada di kawasan hutan lindung.
"Itu seharusnya tidak boleh. Nanti akan saya cek benar atau tidak izin usaha pertambangan itu milik PT Timah yang berada di hutan lindung atau konservasi," ujar dia.
Meski melihat langsung aktivitas tambang ilegal, Abraham mengatakan belum akan mengambil tindakan tegas."Ini tambang kecil. Penambang cuma bekerja untuk makan. Kalau waktunya ada, saya mau lihat tambang ilegal yang besar," ujar dia.
Sementara itu, Khairil Anwar, penambang yang ditemui Abraham bersama petinggi KPK lainnya mengaku menambang hanya untuk keperluan sehari-hari."Hasilnya sedikit pak. Paling cuma tiga kilo sehari. Kita jual ke kolektor penampung," ujar dia.
Ketika ditanya Abraham, apakah ada aparat yang memeras atau meminta jatah kepada penambang, Khairil mengaku ada.
"Kalau diperas nggak ada pak. Tapi kalo cuma sekedar uang rokok, kita kasih lah. Yang penting bisa menambang," ujar Khairil disambut gelak tawa Abraham.
SERVIO MARANDA
Berita Terpopuler:
Hal yang Akan Terjadi Jika Jins Tak Pernah Dicuci
Ditabrak Kereta, Direktur BNPB Kritis
Rekening Dana Kampanye Jokowi Hanya Tiga
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk