TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Sentul City sekaligus Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri, Cahyadi Kumala Kwee alias Sui Teng, mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi setelah sempat mangkir dari panggilan penyidik KPK pada 2 Juni kemarin. Tiba di KPK, Cahyadi langsung masuk ke ruang tunggu gedung dan menghindari sorotan kamera serta pertanyaan wartawan. (Baca: Kasus Bupati Bogor, KPK Panggil Bos Bukit Jonggol)
Cahyadi bakal diperiksa terkait dengan kasus dugaan suap dalam tukar-menukar hutan Bogor yang sudah menjerat Bupati Bogor Rachmat Yasin sebagai tersangka. "Dia diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha melalui siaran pers, Kamis, 5 Juni 2014.
Saat ini, sejak 8 Mei 2014, Cahyadi dikenakan status cegah sehingga tak bisa kabur ke luar negeri. Satus yang sama dikenakan juga kepada Dian Purwheny dan Roselly Tjung alias Shirley Tjung sejak 21 Mei 2014. Keduanya diyakini merupakan tangan kanan Cahyadi.
Selain memanggil Cahyadi, KPK memanggil staf Cahyadi, yaitu Lusiana Herdian alias Lusi yang tercatat sebagai Manajer Keuangan PT Fajar Abadi Masindo, H. Hendra yang berasal dari swasta, dan Enur Nurjanah yang merupakan staf administrasi di PT Bukit Jonggol Asri.
Pada 9 Mei 2014, KPK menetapkan Bupati Bogor Rachmat Yasin, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor M. Zairin, serta seseorang lainnya bernama F.X. Yohan sebagai tersangka dugaan suap pengurusan izin hutan di kawasan Jonggol. KPK meyakini sudah ada pemberian uang Rp 4,5 miliar kepada Rachmat, yang menurut informasi, diambil dari kantor Bukit Jonggol.
PT Bukit Jonggol Asri didirikan pada 1994. Sebanyak 88 persen sahamnya dimiliki PT Sentul City Tbk pada 2010. Megaproyek ketika itu adalah kota baru mandiri. Lima bulan kemudian, Sentul City resmi menggandeng PT Bakrieland Development Tbk. Kepemilikan saham masing-masing 50 persen. Kemudian, pada 23 Juli 2011, Bukit Jonggol memulai proyek Sentul Nirwana di atas lahan seluas 12 ribu hektare di Jonggol. (Baca: Kasus Suap Bakal Koreksi Saham Sentul City)
Pada April 2013, Sentul City meningkatkan kepemilikan saham Bukit Jonggol menjadi 65 persen dan komposisi saham milik Bakrieland menjadi 35 persen.
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler:
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014