TEMPO.CO, Beijing - Perang cyber antara Cina dan Amerika Serikat terus berlanjut setelah tuduhan penyadapan yang dilakukan oleh kedua negara. Kasus ini membuat media pemerintahan Cina, China Daily, menuduh Google, Facebook, Apple, dan raksasa teknologi lainnya yang bermarkas di Amerika adalah ancamam bagi netizen Cina. (Baca: Apple Perhatikan Cina Lewat Upgrade iOS 8)
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Rabu, 4 Juni 2014, seperti dilansir dari Mashable, menuliskan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi itu diminta oleh pemerintah AS untuk memata-matai pelanggan. Perusahaan adalah "pion" dari AS yang harus "dihukum".
"Penyedia layanan teknologi asing seperti Google dan Apple bisa menjadi ancaman keamanan cyber bagi pengguna di Cina," tulis artikel itu.
Sindiran ini datang setelah meningkatnya ketegangan antara Cina dan AS atas keamanan cyber dan kebebasan Internet sejak beberapa pekan lalu. Kedua negara saling tuduh melakukan penyadapan, sehingga masalah tersebut semakin memanas.
Isu tersebut berawal dari dokumen Edward Swnowden yang mengatakan bahwa Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), telah memata-matai perusahaan teknologi terbesar di Cina, Huawei. Sejak saat itu, pemerintah Cina terus mendesak AS untuk menjelaskan fakta-fakta yang dibeberkan Snowden. (Baca: Cina Tuntut Kejujuran AS Soal Penyadapan Huawei)
Sementara itu, Departemen Peradilan AS balik menuduh Cina melakukan cyber spying lewat lima anggota militer pada 19 Mei 2014. Namun, Cina membalas bahwa tuduhan itu tidak masuk akal dan hanya berdasarkan fakta yang dibuat-buat.
RINDU P. HESTYA | MASHABLE
Berita Lain:
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014
Cuci Gudang Gadget Harga Diskon di ICS 2014
Dell Luncurkan Laptop Tahan Banting