TEMPO.CO, Jakarta - Bea-Cukai Batam berhasil menegah tanker yang akan menyelundupkan minyak di perairan Batam, Kepulauan Riau. Hingga Rabu petang, 4 Juni 2014, tindak lanjut atas penegahan masih dilakukan.
"Benar ada penegahan. Tapi kami belum bisa memberikan informasi lengkap karena masih didata. Sampai tadi sore, petugas masih di atas kapal guna menindaklanjuti penegahan," kata juru bicara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Haryo Limanseto, ketika dihubungi Tempo, Rabu petang, 4 Juni 2014.
Sumber Tempo mengatakan penyelundupan dilakukan kapal MT Jelita Bangsa yang mengangkut 60 ribu ton minyak. Tanker MT Jelita Bangsa berbendera Indonesia dinakhodai Neil Steven. (Baca: Begini Modus Penyelundupan BBM ke Timor Leste)
"Sebanyak 1.000 ton minyak yang diangkut MT Jelita Bangsa sudah ditransfer ke kapal MT Ocean Maju yang dinakhodai Ivan Januar Aditya," kata sumber Tempo.
Sumber Tempo mengatakan kapal MT Jelita Bangsa seharusnya mengangkut minyak mentah dari tangki Chevron di Dumai, Riau, ke kilang Pertamina di Balongan. Namun di tengah jalan, kapal menyimpang dan diduga menyelundupkan minyak ke Malaysia.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia Mamit Setiawan mengatakan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi marak terjadi di wilayah perbatasan. "Seperti di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia, Filipina, serta Timor Leste," tuturnya pada Tempo beberapa waktu lalu. (Baca: BBM Subsidi di Timor Leste Laku Rp 10-15 Ribu)
Menurut Mamit, penyelewengan terjadi karena adanya selisih atau disparitas harga yang tinggi antara BBM bersubsidi dan nonsubsidi. Mamit menyebut masyarakat di Talaud, Sulawesi Utara, kesulitan membeli BBM bersubsidi dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Menurut dia, banyak SPBU di sana yang menyelewengkan BBM bersubsidi.
Mamit juga menilai peran pemerintah masih minim dalam menindak pelaku penyelewengan BBM bersubsidi. Ia meminta PT Pertamina serta Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas) mengawasi transaksi di SPBU wilayah-wilayah perbatasan yang rawan penyelundupan, termasuk di Kalimantan dan Sumatera.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE | MARIA YUNIAR
Berita terpopuler:
Tingkat Stres Karyawan Bank Tinggi
Penghentian Produksi Newmont Dilakukan Sepihak
Rupiah Merosot, Investor Lari ke Saham