TEMPO.CO, Ternate - Menjelang bulan Ramadan, harga sejumlah bahan pokok di Ternate mulai merangkak. Berdasarkan penelusuran Tempo di dua pasar rakyat di kota tersebut, harga bahan pokok naik sekitar Rp 1.000-2.000 per kilogram (kg).
“Harga beras misalnya naik dari Rp 11 ribu menjadi Rp 12.500 per kilogram,” ujar salah satu pedagang bahan pokok di pasar rakyat Gamalama, Akmal Soelaiman, Kamis, 5 Juni 2014. (Baca: Harga Telur Picu Inflasi di Jawa Tengah)
Baca Juga:
Selain beras, harga daging ayam naik dari sebelumnya hanya Rp 33 ribu per kg menjadi sebesar Rp 40 ribu per kg. Sedangkan harga daging sapi mencapai Rp 90 ribu per kilogram atau naik dari sebelumnya Rp 87 ribu per kilogram.
Akmal menjelaskan kenaikan harga bahan pokok ini sudah terjadi sejak bulan Maret lalu. Umumnya kenaikan harga ini dipicu permintaan kebutuhan yang tinggi dan tidak diimbangi dengan ketersediaan pasokan. "Untuk telur dan beras misalnya, kami harus menunggu pasokan dari Manado, dan biasanya butuh waktu pengiriman hingga dua minggu,” tuturnya. (Baca: Pemerintah Belum Khawatirkan Kenaikan Harga)
Kenaikan harga bahan pokok di Ternate juga disebutkan biasa terjadi pada momen-momen hari besar keagamaan. Namun kenaikan tertinggi akan terjadi menjelang puasa dan Lebaran. "Kami terpaksa harus mengikuti kondisi pasar. Jika kebutuhan tersedia, harga akan normal. Tapi jika sebaliknya, kami terpaksa menaikkan harga" kata Akmal.
Adapun Halima memperkirakan kenaikan harga bahan pokok biasanya tidak terjadi lama. “Di pertengahan bulan puasa harga bahan pokok akan kembali normal dan kembali naik mendekati Lebaran. Kami hanya untung sedikit saja," ujar salah satu pedagang telur di pasar rakyat Bastiong, Ternate Selatan, Kota Ternate.
Sementara itu, Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman, mengatakan ketersediaan bahan pokok di Ternate masih relatif aman. Pemerintah kota sudah mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi.
"Semua pasukan kebutuhan bahan pokok di Ternate masih mencukupi untuk enam bulan ke depan, jadi kami imbau masyarakat untuk tidak panik," kata Burhan.
BUDHY NURGIANTO
Berita terpopuler:
Apple Diskon Gede-gedean di ICS 2014
Chatib: Investor Asing Kaget Melihat Politik Indonesia
Pendapatan Premi Allianz Syariah Rp 623,6 miliar