TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Marketing dan Promosi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Muhammad Farhan menegaskan, suporter Persib Bandung yang tergabung dalam Bobotoh tidak memihak pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan 9 Juli nanti. “Persib bukan alat kendaraan politik partai tertentu,” ujarnya saat dimintai konfirmasi, Kamis, 5 Juni 2014.
Keberadaan Bobotoh sebagai suporter klub sepak bola dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia menjadi magnet dalam peta perpolitikan daerah dan nasional. Tak ayal, dalam setiap pesta demokrasi, suara Bobotoh kerap menjadi rebutan. Namun, “Kami sudah buktikan di pemilihan Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung. Dua-duanya kami netral,” ujar Farhan.
Dalam dua pemilu yang diikuti warga Jawa Barat tersebut, Bobotoh diperebutkan untuk dijadikan ladang suara. "Godaannya memang besar sekali kepada kami," kata Farhan.
Namun Farhan tetap memberikan apresiasi bagi Bobotoh yang secara terbuka mengungkapkan minat politiknya, termasuk para Bobotoh yang ingin menemui calon presiden Joko Widodo (Jokowi). “Silakan saja, asal jangan menggunakan atribut Bobotoh,” ucapnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum telah resmi membuka pelaksanaan kampanye terbuka bagi dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kampanye dijadwalkan berlangsung mulai 4 Juni hingga 5 Juli 2014. Para kandidat diberi kesempatan menyampaikan visi-misi mereka secara terbuka untuk merebut simpati rakyat.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler:
Putri Jepang Lepas Gelar Demi Nikahi Pria Biasa
Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja
Menteri Suswono Sebut Dua Kader PKS Terima Duit
Cuci Gudang Gadget Harga Diskon di ICS 2014