TEMPO.CO, Surabaya - Ketua tim kampanye pasangan calon presiden Jokowi-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo, mengatakan timnya yang berada di akar rumput telah menerima sejumlah laporan terhadap gejala aparat yang, seharusnya netral, mulai memihak kontestan pemilihan presiden.
"Gejala mereka akan melakukan door to door mengarahkan warga sudah terlihat," kata Tjahjo, Kamis, 5 Juni 2014. (Baca: Intelijen Telusuri Prajurit TNI Tak Netral)
Aparat yang dimaksud Tjahjo adalah TNI maupun polisi yang beberapa hari lalu telah mendapatkan instruksi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk netral saat menjelang pilpres maupun pencoblosan. Menurut dia, arahan Presiden seperti itu dapat diartikan, selain berlaku untuk perwira tinggi, juga bagi prajurit yang masih aktif.
Tjahjo menolak ketika diminta wartawan untuk menyebutkan daerah mana saja yang terdapat gejala seperti itu. Sekretaris Jenderal PDIP itu juga minta Presiden untuk netral. "Ini agar pilpres berjalan adil dan jujur," ujarnya.
Dengan adanya laporan tersebut, Tjahjo menginstruksikan kepada tim-tim PDIP maupun partai koalisi untuk mengawasi dan mencermati janji dan komitmen para perwira tinggi TNI dan Polri agar netral saat pilpres nanti. "Termasuk teman-teman pers bisa mengkritisi secara terbuka terhadap komitmen mereka," katanya.
Beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Panglima Tertinggi TNI-Polri mengumpulkan sekitar 282 perwira tinggi di jajaran TNI-Polri. Pertemuan itu untuk menegaskan supaya TNI/Polri tetap netral dalam pilpres 2014. (Baca: Ini Peta Jenderal Pendukung Jokowi dan Prabowo)
EDWIN FAJERIAL
Berita Terpopuler
Putri Jepang Lepas Gelar Demi Nikahi Pria Biasa
Kuburan 796 Anak Ditemukan di Septic Tank Gereja
Menteri Suswono Sebut Dua Kader PKS Terima Duit