TEMPO.CO, Banda Aceh - Jusuf Kalla dalam kampanyenya di Aceh berjanji akan menuntaskan beberapa poin kesepakatan damai yang belum terealisasi dan menjadi utang pemerintah pusat jika terpilih menjadi calon wakil presiden.
Hal itu disampaikannya dalam kampanye dialogis di Sigli, Kabupaten Pidie, sekitar 100 kilometer dari Banda Aceh, Kamis sore, 5 Juni 2014. Kalla didampingi istrinya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan sejumlah mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka dan Partai Aceh, yakni Zakaria Saman, Mirza Ismail, dan Yahya Muadz.
Di hadapan seribuan tokoh masyarakat, Kalla lebih banyak bercerita tentang pembangunan perdamaian di Aceh dan pembangunan Aceh pascatsunami. JK dikenal baik sebagai tokoh perintis perdamaian Aceh saat masih menjabat wakil presiden. Kesepakatan damai Aceh diteken pada 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia. Kesepakatan ini dinamai MoU Helsinki. (baca : JK Mulai Kampanye di Aceh)
Dalam kampanye tersebut, JK menekankan pentingnya persatuan masyarakat Aceh untuk menjaga perdamaian. Dia juga bercerita tentang bagaimana perdamaian diraih setelah bencana tsunami datang pada 26 Desember 2004. "Pada waktu tsunami saya berpikir, bagaimana mungkin menyelesaikan musibah besar ini kalau tidak ada perdamaian di Aceh. Makanya, saya katakan bahwa perdamaian adalah solusinya," katanya mengenang peristiwa yang terjadi hampir satu dekade silam itu.
Jika terpilih, JK berjanji terus merawat perdamaian di Aceh dan merampungkan sejumlah aturan perundang-undangan yang belum rampung baik yang berupa turunan MoU Helsinki maupun Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. "Mari selesaikan, agar ekonomi dan kehidupan masyarakat Aceh menjadi lebih baik." (lihat : Jokowi-JK, Start Kampanye di Aceh-Papua)
Sejumlah aturan yang masih terus didesak oleh pemerintah Aceh ini ke pusat misalnya peraturan pemerintah tentang pembagian kewenangan antara Jakarta dan Aceh. Juga regulasi tentang pembagian hasil minyak dan gas bumi.
Setelah berkampanye di Pidie, JK melakukan ziarah makam dan mengunjungi Masjid Tengku Daud Beureueh. Selanjutnya, rombongan kembali ke Banda Aceh. Tiba di Banda Aceh pada malam hari, JK dan rombongan beristirahat sebentar sebelum melanjutkan kegiatan.
Hingga Kamis malam, JK masih melakukan pertemuan dengan sejumlah kader dari partai pendukung, aktivis, tokoh masyarakat, dan mahasiswa. Acara digelar di Hotel Mekkah, Lamprit, Banda Aceh. Rencananya JK akan melanjutkan perjalanan ke Padang, Sumatera Barat, esok hari.
ADI WARSIDI