TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Kodim 0605/Gunung Djati Subang, Kolonel Armd. Yani Ari Sasongko, memastikan tidak akan ada bintara pembina desa (babinsa)-nya yang berbuat tidak netral dalam perhelatan pilpres 9 Juli mendatang. "Kami itu selalu diingatkan oleh panglima, netral, netral, dan netral," kata dia di Subang, Jumat, 6 Juni 2014.
Menurut dia, sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 2 tentang Netralitas TNI/Polri sudah jelas, tentara itu tidak boleh berpolitik praktis alias netral. Jika dalam prakteknya saat menjelang atau saat pencoblosan ada babinsa yang tidak netral, dipastikan akan mendapat peringatan keras. "Kalau kasusnya terbilang berat, bisa kami pecat," ucap Yani.
Menjelang pilpres, Yani menyatakan, para babinsa telah diperintahkan membantu Polri dalam menciptakan keamanan di tengah-tengah masyarakat. "Para babinsa juga diperintahkan mensosialisasi agar warga tidak golput," kata Yani.
Ketua KPUD Subang, Maman Suparman, mengapresiasi penegasan netralitas tentara yang disampaikan pimpinan TNI di daerahnya tersebut. "Kami sangat menghargainya. Apalagi para babinsa dilibatkan buat mengikis golput di akar rumput," ujar Maman.
NANANG SUTISNA