TEMPO.CO, Nashville - Bromin, unsur kimia alami di dunia, menjadi elemen penting dalam perkembangan makhluk hidup. Riset para peneliti Vanderbilt University yang dimuat di jurnal Cell, 5 Juni 2014, menyebut bromin sebagi unsur yang dibutuhkan dalam perkembangan jaringan tisu pada seluruh binatang, mulai dari organisme laut primitif, binatang, serta manusia.
Sebelumnya, sudah ada 27 unsur kimia yang sudah dikenali dan penting dalam perkembangan hidup binatang dan manusia. "Tanpa bromin, tak bakal ada binatang," kata profesor Billy Hudson. Hudson dan koleganya menemukan lalat buah yang mereka teliti mati ketika unsur bromin dibuang dari makanannya. Namun, lalat buah di tempat dengan makanan mengandung bromin tetap hidup.
Temuan ini memiliki implikasi penting dalam menangani penyakit manusia. Rekan Hudson, Scott McCall, mengatakan banyak kelompok pasien ternyata kekurangan bromin. Pemberian suplemen bromin bisa meningkatkan kesehatan pasien yang tengah menjalani proses dialisis atau pengobatan khusus.
Laporan para peneliti Vanderbilt ini merupakan bagian dari seri riset tentang peran kolagen IV pada membran jaringan tisu, termasuk perangkat penyaring di ginjal. Hudson mengatakan dasar temuan bromin ini berangkat dari riset yang dilakukan 30 tahun lalu ketika dia masih belajar di University of Kansas Medical School.
Pada pertengahan 1980-an, Hudson mempelajari dua tipe penyakit ginjal langka. Dia mengidentifikasi dua protein tak dikenal yang saling berpilin membentuk molekul kolagen IV layaknya kabel baja yang menyokong jembatan. Penyakit ginjal itu muncul ketika pilinan molekul itu cacat atau rusak.
Pada 2009, tim yang dipimpin Roberto Vanacore menemukan ikatan kimia sulfilimine antara atom sulfur dan nitrogen yang bisa "mengencangkan" molekul kolagen IV untuk menyokong sel. Ikatan yang cacat memicu penyakit auto-imun langka sindrom Goodpasture. Rekan Hudson, Gautam Bhave, memimpin riset dalam menemukan enzim peroksidasin yang mengencangkan ikatan kimia itu.
Meskipun terdapat di dalam anggota kerajaan binatang, peroksidasin juga bisa menyebabkan penyakit. Enzim yang terlalu aktif menyebabkan tumpukan kolagen IV berlebihan dan menyebabkan penebalan membran. Kondisi ini bisa menghambat fungsi ginjal. Bromida yang sudah terionisasi menjadi salah satu faktor dalam pembentukan ikatan sulfilimine yang bagus.
VANDERBILT.EDU | SCIENCEDAILY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Berita Terpopuler:
Torres Siap Sambut Fabregas di Chelsea
Bertemu Ahok, Sani: Bahas Kampanye Hitam
Schneider Electric Menang di DCS Awards
Dinikahi Putri Jepang, Pria Biasa Ini Pendeta