TEMPO.CO, Jakarta - Pasokan elpiji ukuran 3 kilogram menjelang bulan Ramadan mulai berkurang di salah satu pangkalan gas di Sawah Besar, Jakarta Pusat. "Sudah sekitar sebulan pengiriman gas dikurangi," ujar Kastinah, salah satu pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram PT Pertamina Gas Domestik Region III ketika ditemui, Kamis, 5 Juni 2014.
Pengurangan pasokan elpiji ini membuat pangkalan tersebut hanya buka hingga siang hari pada Ahad pekan lalu. “Itu pun pagi bisa buka karena Sabtu sore pasokan gas datang,” tutur Kastinah. (Baca: Jelang Ramadan, Subang Minta Tambahan Elpiji)
Pemilik pangkalan elpiji yang berlokasi di Jalan Kartini 2, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, ini mengatakan normalnya setiap hari ada dua kali pengiriman pasokan gas. “Satu kali masuk sekitar 360 tabung ukuran 3 kilogram,” ujarnya.
Namun, semenjak pasokan dikurangi dari agen PT Pratama Mita Makmur yang terletak di daerah Ancol, menurut Kastinah, penjualan gas pun berkurang, khususnya pada Ahad. "Kata mereka, pasokan dari Pertamina juga dikurangi. Tak ada alasan jelas.” (Baca: Pasokan Ditambah, Elpiji 3 Kg Langsung Ludes)
Ia pun khawatir menjelang Ramadan ini penurunan pasokan gas terus berlanjut. Berdasarkan pengalaman tahun lalu, menjelang Ramadan hingga Lebaran biasanya pasokan gas datang telat. "Telat biasanya karena antre di tempat pengisian elpiji," tutur Kastinah.
Saat ini harga elpiji ukuran 3 kilogram adalah Rp 16 ribu per tabung, gas ukuran 12 kilogram seharga Rp 98 ribu per tabung, dan minyak tanah per liternya Rp 14 ribu. Untuk elpiji ukuran 12 kilogram, Kastinah bisa menjual sepuluh tabung per hari.
Lebih jauh, Kastinah berharap pengurangan pasokan gas tak terus berlangsung, yang akhirnya menyebabkan kelangkaan elpiji. "Semoga tidak," ujarnya.
ODELIA SINAGA
Berita terpopuler:
Ini Beda Karimun di Indonesia dan di Pakistan
Juni, Jaringan Hotel Accor Luncurkan 4 Hotel Baru
Kemenhub Bantah Terima Suap dari Jepang