Jokowi-JK Akan Kaji Ulang Mobil Murah  
Reporter: Tempo.co
Editor: Yudono Yanuar Akhmadi
Jumat, 6 Juni 2014 10:34 WIB
Peluncuran Daihatsu Ayla, mobil murah hemat energi dan rendah emisi, pada 23 September 2012. TEMPO/Nur Haryanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan mengkaji ulang program mobil murah ramah lingkungan (LCGC) yang dinilai berseberangan dengan kampanye mengurangi kemacetan lalu lintas jika kelak mereka menang dalam pemilihan presiden, 9 Juli 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita kembalikan (kaji) green car (mobil ramah lingkungan), apakah dibolehkan (menggunakan) BBM dengan oktan di bawah 90," kata salah seorang anggota tim pemenangan Jokowi-JK bidang ekonomi, Arif Budimanta, dalam diskusi yang bertajuk "Arah Perekonomian Indonesia menurut Jokowi-JK" di Jakarta, Kamis, 5 Juni 2014. (Baca: Jokowi: Mobil Murah Bikin Jakarta Tambah Macet)

Selain itu, ujar dia, pihaknya tidak setuju terkait dengan insentif berupa pengurangan pajak penjualan nilai barang mewah hingga nol persen. "Dengan PPnBM, seharusnya (harga mobil) di atas Rp 100 juta," ujarnya.

Dia mengatakan, jika Jokowi-JK terpilih, masalah LCGC akan dibahas dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, DPR, dan pihak yang terlibat untuk mengkaji ulang program tersebut. "Kita harus ajak litbang Kementerian Perindustrian untuk mendudukkan konsep green car harus diperbaiki aturannya," tuturnya.

Menteri Perindustrian MS Hidayat menilai program LCGC sudah tepat serta sejalan dengan perkembangan dunia otomotif di Indonesia. "Pengembangan produk KBH2 (kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau) yang dicanangkan sejak 2013 sudah tepat dan sejalan dengan perkembangan bisnis otomotif dewasa ini," kata Hidayat. (Baca: MS Hidayat: Jokowi Tak Usah Takut LCGC Bikin Macet)

Dia mengatakan kendaraan LCGC di Indonesia juga turut mendongkrak kinerja ekspor otomotif Indonesia karena sudah ada dua merek yang melakukan ekspor, yakni Agya (dengan nama Wigo) serta Karimun Wagon R.

"Dengan semakin meningkatnya kualitas produk ditambah semakin diminatinya produk KBH2 produksi Indonesia, saya yakin, ekspor produk otomotif nasional akan menigkat," tuturnya.

Pada 2012, ekspor kendaraan utuh atau CBU mencapai 125 ribu unit, sedangkan pada 2013 mencapai 170 ribu unit. Sedangkan ekspor kendaraan terurai atau CKD pada 2012 mencapai 100 ribu dan pada 2013 sebanyak 105 ribu unit.

ANTARA

Berita penting lain:Putri Jepang Nikahi Pria Kebanyakan OktoberMoyes: Rooney Akan Bersinar di Piala DuniaPolisi Kanada Buru 'Rambo' Penyerang Polisi

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi