TEMPO.CO, Bojonegoro - Polisi belum memeriksa tiga korban kasus terbakarnya sumur minyak di lapangan Sukowati, Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro. Tiga korban itu menjadi saksi penting penyebab terbakarnya sumur minyak tersebut pada Selasa, 27 Mei 2014.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bojonegoro Ajun Komisaris Indra Ponzi, tiga korban yang menderita luka bakar itu kondisinya belum pulih. Bila sudah sehat, kata Indra, mereka akan segera diperiksa untuk melengkapi laporan penyelidikan tim Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia cabang Surabaya.
Dua korban dirawat di rumah sakit swasta di Bojonegoro, sedangkan satu korban dirujuk ke rumah sakit di Surabaya karena luka bakarnya di atas 20 persen. "Korban baru akan kami periksa setelah sembuh," ujar Indra, Sabtu, 7 Juni 2014. (Baca juga: Sumur Petrochina Meledak, Tiga Orang Terbakar)
Indra mengatakan hasil penyelidikan forensik sudah keluar. Berdasarkan analisa tim forensik, kejadian itu murni karena soal teknis di pengeboran minyak dan belum ada penyebab lain. "Untuk mendukung kesimpulan forensik, kami harus memeriksa tiga orang tersebut. Sebab sewaktu ada kejadian, mereka sedang membersihkan sumur untuk perawatan," kata dia.
Setelah sempat berhenti beberapa hari imbas dari kebakaran, operasi sumur minyak Sukowati mulai aktif kembali. Menurut Field Administrasi Superintendent Joint Operating Body Pertamina-PetroChina East Java, Basith Sarwani, aktivitas lapangan pengeboran sudah normal kembali.
Sumur 7 dan 10 sudah beroperasi satu pekan lalu, adapun sumur 8 masih dalam perawatan. Sumur 7 menghasilkan sekitar 3.600 barel per hari, dan sumur 10 menghasilkan 700 barel per hari. "Kami sempat rugi," ujar Basith tanpa mau menyebut nominal besaran kerugiannya. (Baca juga: Forensik Investigasi Kebakaran Sumur Petrochina)
SUJATMIKO
Terpopuler
Pria Australia Klaim Tiduri Ratusan Gadis di Bali
Ulama Berpesan Prabowo Jangan Seperti Orde Baru
Malaysia Larang Peredaran Sampul Album Jimi Hendrix
Al Quran Dibacakan untuk Pertama Kali di Vatikan
AS: Belanja Militer Cina Lebih dari US$ 145 Miliar
Jakarta-Bali, Rute Terpopuler Selama Lebaran