TEMPO.CO, Bangkalan - Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, akan menggencarkan razia pekerja seks komersial (PSK). Langkah ini ditempuh untuk mengantisipasi eksodus PSK Dolly ke Bangkalan. Pemerintah Jawa Timur akan menutup total lokalisasi Dolly, Surabaya, pada 19 Juni 2014.
"Sebagai wilayah terdekat dengan Surabaya, Bangkalan tentu paling rawan jadi tempat eksodus," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangkalan, Ismet Effendi, Sabtu, 7 Juni 2014. Selain Bangkalan, daerah yang juga rawan jadi tempat eksodus pemukim Dolly adalah Kabupaten Sidoarjo, Gresik, dan Malang. (Baca: Hizbut Tahrir Dukung Risma Tutup Gang Dolly)
Menurut Ismet, ada beberapa fasilitas publik yang rawan jadi tempat mangkal PSK di Bangkalan, yaitu alun-alun kota dan Stadion Gelora Bangkalan, serta warung-warung ada di sepanjang jalan akses Jembatan Suramadu. "Seperti apa teknisnya, kami akan koordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Perhubungan dan Kominfo," ujar dia.
Jika nantinya ada PSK yang tertangkap, Ismet mengatakan Pemerintah Bangkalan tidak akan melakukan pembinaan secara langsung. Para PSK, lanjut dia, akan langsung dikirim ke panti tunasusila. "Di Jatim panti ini ada dua, di Surabaya dan di Kediri," ungkapnya.
Ismet menambahkan, antisipasi yang dilakukan pemerintah daerah tersebut tidak akan membuahkan hasil tanpa adanya dukungan masyarakat. "Warga juga ikut menjaga lingkungannya agar jangan sampai jadi tempat maksiat," katanya. (Baca juga: Warga Sekitar Dolly Sebut Risma Pembohong)
MUSTHOFA BISRI
Berita Lain
AS: Belanja Militer Cina Lebih dari US$ 145 Miliar
Jakarta-Bali, Rute Terpopuler Selama Lebaran
Indonesia Ekspor Motor Yamaha R25 ke 16 Negara