TEMPO.CO, New York - Tidur yang nyenyak setelah belajar ternyata jauh lebih baik bagi otak. Para peneliti di NYU Langone Medical Center menemukan bahwa tidur setelah belajar membantu pertumbuhan dendritic spine, serabut saraf yang menghubungkan sel otak. Serabut itu berfungsi menyalurkan informasi antarsinapsis, persimpangan yang menjadi tempat pertemuan neuron.
Tidur bisa memperkuat memori baru. Belajar dan tidur menyebabkan perubahan pada motor korteks, salah satu bagian otak yang bertanggung jawab terhadap gerakan. "Sudah lama diketahui bahwa tidur berperang penting dalam belajar dan mengingat. Anda tak bisa belajar dengan baik jika kurang tidur," kata peneliti senior Wen-biao Gan, profesor bidang neuroscience dan fisiologi di NYU Langone Medical Center.
Laporan yang dimuat dalam Science, 5 Juni 2014, menyebutkan tidur membantu neuron membentuk koneksi khusus pada cabang dendritic yang memfasilitasi ingatan jangka panjang. "Variasi belajar juga membentuk sinapsis di cabang yang berbeda pada neuron yang sama," kata Gan. "Belajar menyebabkan perubahan struktur tertentu di otak."
Saat manusia tidur, otak sebenarnya tetap bekerja. Sel otak menyimpan memori dari informasi yang kita pelajari saat terjaga lalu mengulangnya lagi pada saat tidur. Saat tidur nyenyak, proses di otak juga melambat. Kondisi ini membantu manusia membentuk dan menyusun ulang memori baru. Riset yang dilakukan Dr Gan dan koleganya menunjukkan proses yang menyebabkan adanya proses perubahan struktural di otak.
Mereka melakukan studi dengan melibatkan mencit yang gennya direkayasa. Kinerja neuron otak mencit bisa dideteksi dengan adanya protein berpendar. Menggunakan mikroskop khusus, mereka melacak pendar protein itu di motor korteks dan memetakan pertumbuhan dendritic spine. Mereka juga mengamati kinerja otak tikus yang diberi beragam latihan permainan.
Tipe latihan yang dipelajari tikus itu memicu pertumbuhan sinapsis dan hubungan antarsel otak. Kondisi ini menjadi gambaran pada proses di otak manusia. Dr Gan mengatakan saat manusia belajar hal baru, neuron akan membangun koneksi baru pada cabang tertentu. "Pengaktifan neuron selama tidur sangat penting untuk membangun jaringan khusus dalam motor korteks," kata Dr Gan.
SCIENCEDAILY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA
Terpopuler:
Pria Australia Klaim Tiduri Ratusan Gadis di Bali
Baca Eksepsi Hari Ini, Anas Janji Serang SBY
Dinikahi Putri Jepang, Pria Biasa Ini Pendeta
Pelecehan Seksual, JIS Kecewa Dua Gurunya Diungkap
Ponsel Pintar Xiaomi Meluncur Agustus di Indonesia