TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan langkah Prabowo berziarah ke makam Soeharto tak sekadar menyangkut hubungan menantu dan mertua. Menurut dia, Prabowo berusaha menarik perhatian para loyalis Soeharto.
"Prabowo seolah ingin menampilkan kesan bahwa dirinya bagian dari Orde Baru," kata Djayadi saat dihubungi, Sabtu, 7 Juni 2014. Persaingan sengit dalam pemilihan presiden, kata dia, membuat Prabowo mencari tambahan suara dari mereka yang merindukan "zaman enak" Soeharto. (Baca: Ulama Berpesan Prabowo Jangan Seperti Orde Baru)
Ada tiga rangkaian upaya Prabowo menggaet dukungan loyalis Soeharto. Pertama, kata dia, Prabowo mengajak Partai Golkar sebagai rekan koalisinya. Dalam pemilihan legislator lalu, Golkar habis-habisan menjual ikon Soeharto. "Keduanya selaras memandang Soeharto," katanya.
"Kedua, Prabowo menjanjikan status pahlawan bagi penguasa Orde Baru," ujar Djayadi. Pada Selasa malam lalu, di hadapan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri, Prabowo berjanji memperjuangkan gelar pahlawan bagi Soeharto.
Ketiga, yakni rencana ziarah Prabowo ke kompleks pemakaman Astana Giri Bangun, tempat peristirahatan Soeharto. "Ketiganya adalah rangkaian yang berhubungan," katanya.
Prabowo Subianto akan mengunjungi pusara presiden kedua Indonesia, Soeharto, pada Ahad, 8 Juni 2014. Selanjutnya, dia akan berkunjung ke Pasar Klewer di Solo yang merupakan salah satu pusat perdagangan tekstil dan garmen di Tanah Air. Di lokasi itu, Prabowo juga akan mencicipi berbagai makanan khas Kota Solo.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Lain
AS: Belanja Militer Cina Lebih dari US$ 145 Miliar
Jakarta-Bali, Rute Terpopuler Selama Lebaran
Indonesia Ekspor Motor Yamaha R25 ke 16 Negara