TEMPO.CO, Kediri - Ratusan ribu pelayat dari berbagai pelosok terus berdatangan di kediaman pemimpin Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Kiai Idris Marzuki. Mereka antre untuk mengikuti salat jenazah yang dipimpin para ulama besar.
Hingga pukul 19.00 WIB malam ini, gelombang salat jenazah sudah mencapai 16 kloter. Kloter ini dipimpin pemuka agama Islam Habib Syeh Abdul Kadir Assegaf dari Solo. Para calon jemaah berebut untuk bisa masuk ke dalam masjid pondok yang menampung 500 jemaah itu.
Baca Juga:
Seusai memimpin salat jenazah, Habib Syeh mengatakan almarhum Kiai Idris adalah figur pemimpin dan guru yang baik. Karena itu sudah selayaknya seluruh orang mendoakan kebaikan di alam barzah. "Beliau guru yang senantiasa menyampaikan kebaikan," tuturnya sambil terisak, Senin, 9 Juni 2014.
Sementara itu ribuan santri Lirboyo sejak sore berjubel di areal makam keluarga pondok yang berada di sebelah barat masjid. Sekeliling makam dipasang pagar bambu untuk menahan para santri agar tak merangsek. Puluhan pendekar silat Pagar Nusa juga berjaga-jaga di sekeliling makam.
Rencananya jenazah Kiai Idris akan dikuburkan di sebelah timur makam ayahnya Kiai Marzuki Dahlan. "Ini permintaan almarhum," kata Gus Ato'ilah, salah seorang kerabat. Di makam ini juga bersemayam para pendiri Lirboyo, seperti Kiai Abdul Karim.
Kiai Idris Marzuki wafat di rumah sakit DR Soetomo, Surabaya, pagi tadi. Almarhum menderita sakit komplikasi yang dideritanya sejak beberapa lama.
HARI TRI WASONO
Berita Terpopuler
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek
NASA Benarkan Asteroid Melintasi Bumi
Nasib Kontrak Freeport Di Tangan Presiden Baru
Bermain Air di Wahana Baru JungleLand