TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mengakui jika realisasi anggaran pada tahun 2013 tak bisa terserap sepenuhnya. Anggaran untuk Kementerian Perindustrian pada tahun 2013 sebesar Rp 3,334 triliun. Adapun penyerapannya hanya sekitar Rp 2,797 triliun atau sekitar 83,90 persennya. Padahal Kementerian Perindustrian tahun lalu menargetkan bisa melakukan penyerapan sebesar 95 persen atau sekitar Rp 3,167 triliun.
Menurut Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, hal itu disebabkan karena adanya beberapa kegiatan yang dibintangi yang membuat pencairan dananya baru disetujui pada Juli 2013. "Karena pencairannya yang terlambat itu, sehingga pelaksanaan kegiatannya tak dapat berjalan maksimal," kata Hidayat di Gedung DPR, 9 Juni 2014.
Hidayat menambahkan, pencairan anggaran yang terlambat itu berdampak pada beberapa kegiatan. Misalnya saja pengadaan converter kit sebesar Rp 150 miliar. Selain karena anggaran yang telat turun, proyek converter kit batal juga karena keterbatasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang baru dibangun.
Kemudian, keterlambatan pencairan itu juga berdampak pada pengembangan kendaraan angkutan murah pedesaan sebesar Rp 25 miliar yang rencananya akan dilaksanakan oleh PT INKA. Program lainnya yang terealisasi yaitu rencana pembangunan pakan ternak di Manokwari, Papua Barat, sebesar Rp 20 miliar yang tertunda karena ketidaksiapan pemerintah daerah setempat dalam menyiapkan lahan.
"Selain hal-hal itu, ada pula penyebab tak terserapnya anggaran secara maksimal yaitu karena adanya perubahan peraturan Kementerian Keuangan dalam pelaksanaan anggaran," ujarnya.
AMIR TEJO