TEMPO.CO, Kairo - Abdel Fattah el-Sisi memanfaatkan pidato pertamanya sebagai Presiden Mesir dengan menyampaikan janji bahwa dia akan menyapu bersih kelompok teroris. "Saya memprioritaskan keamanan dan tak punya waktu berkompromi dengan musuh," ucapnya.
Beberapa jam setelah pelantikannya pada Ahad, 8 Juni 2014, bekas jenderal angkatan darat ini mengatakan di sana ada sebuah era baru untuk semua orang, kecuali bagi yang ingin kembali kepada era kejahatan dan kekerasan.
"Mengalahkah terorisme dan mewujudkan keamanan adalah prioritas utama," kata Sisi. Dia menambahkan, "Tidak akan ada kelonggaran dan gencatan senjata bagi mereka yang melakukan kekerasan."
"Saya sedang menyaksikan sebuah era baru untuk rekonsiliasi dan toleransi kecuali dengan mereka yang ingin melakukan kejahatan atau menggunakan kekerasan sebagai alat," katanya. "Saya mengatakan dengan jelas bahwa siapa saja yang ingin menumpahkan darah bagi orang-orang yang tak berdosa dan membunuh putra Mesir, maka mereka tidak akan memiliki tempat di sini."
Sisi tampil sebagai pemegang kekuasaan setelah berhasil mendongkel Al-Ikhwan Al-Muslimun yang mendukung Muhamad Mursi dari kursi presiden pada 3 Juli 2013 dalam sebuah gelombang protes. Sejak itu, Al-Ikhwan dicap sebagai organisasi teroris oleh penguasa.
Profesor hubungan internasional di London School of Economics, Fawaz Gerges, mengatakan kepada Al Jazeera, pidato yang disampaikan Sisi itu jelas bahwa dia tidak akan menoleransi perbedaan pendapat.
"Dia memulai pidatonya dengan mengatakan bahwa dia adalah presiden bagi seluruh rakyat Mesir. Namun dia menyatakan dengan jelas bahwa dia menolak rekonsiliasi dengan kelompok-kelompok penentangnya." Gerges menambahkan, "Dia mengirimkan pesan sangat jelas kepada Al-Ikhwan bahwa dia tidak bersedia rekonsiliasi."
Bekas panglima militer ini juga berjanji akan membangun resor wisata baru, pembangunan kembali industri Mesir, dan membuka lapangan kerja. Namun dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut bagaimana cara menciptakan semua itu.
Gerges mengatakan bahwa janji-janji tersebut merupakan sebuah daftar belanja permasalahan yang dihadapi Mesir. "Tidak ada ide brilian yang disampaikan."
Pidato Sisi disampaikan beberapa jam setelah dia diambil sumpahnya sebagai Presiden Mesir di Mahkamah Konstitusi di Kairo seperti yang dialami oleh Mursi dua tahun lalu.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler
Warga Heboh Saksikan Meteor di Langit Jabodetabek
Nurul: Keaslian Dokumen Pemecatan Prabowo Diragukan
Lukisan Buaya Djoko Pekik Dibanderol Rp 6 Miliar