TEMPO.CO, Pyongyang – Seorang turis asal Amerika Serikat ditahan pihak berwenang Korea Utara setelah meninggalkan Alkitab di sebuah kamar hotel yang ditempatinya. Jeffrey Edward Fowle telah menjadi warga Amerika ketiga yang ditahan di Korut.
Dilaporkan Daily Mail, Sabtu, 7 Juni 2014, pria 56 tahun ini tiba di Korut pada 29 April lalu. Fowle diketahui berwisata seorang diri tanpa istri, Tatyana, dan anak-anaknya.
Menurut keluarga Fowle, tidak diketahui secara pasti tuduhan yang dibebankan kepadanya. Namun, menurut laporan dari kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), pihak berwenang sedang menyelidiki Fowle atas tindakan yang tidak konsisten dengan tujuan kunjungan wisata.
Para pejabat AS membenarkan penahanan ini tetapi tidak memberikan informasi lebih lanjut dengan alasan privasi. Mereka juga tidak mau mengomentari laporan yang menyebutkan bahwa penahanan ini terjadi lantaran ayah tiga anak ini meninggalkan Alkitab di kamar hotelnya.
Namun demikian, juru bicara keluarga Fowle, Timothy Tepe, menegaskan bahwa kliennya tidak terlibat dalam misi apa pun yang berhubungan dengan keagamaan. Tepe tidak bersedia memberikan keterangan lebih lanjut. Hanya, kata dia, Tatyana sempat melarang Fowle untuk bepergian ke Korut karena di sana terlalu berbahaya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengatakan akan terus memantau Fowle. Deplu AS telah memperingatkan warganya yang akan bepergian ke Korut sebab mereka memiliki risiko penangkapan.
Pada 10 April lalu, Matthew Miller Todd juga ditangkap di Korut atas tuduhan perilaku yang tidak tepat. Ia dituduh merobek visa turisnya dan menuntut suaka. Warga AS lainnya yang juga ditahan adalah Kenneth Bae. Ia harus menjalani kerja paksa selama 15 tahun setelah Korut menyebut Bae telah melakukan "permusuhan" dengan negara tersebut. (Baca: Turis AS Ditahan di Korea Utara)
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
Baru Sejam, Pengikut Akun Twitter CIA 67.000 Orang
Tiga Napi Kanada Kabur Pakai Helikopter
Bandara Pakistan Diserbu Granat, 23 Orang Tewas