Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Negara Cegah Kekerasan Seksual dalam Konflik

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden Filipina, Benigno Aquino bertepuk tangan saat Menlu Indonesia, Marty Natalegawa dan Menlu Filipina, Albert Del Rosario berpelukan sambil bertukar dokumen usai penandatanganan Perjanjian batas-batas maritim di istana kepresidenan di Manila, (23/5). REUTERS/Romeo Ranoco
Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden Filipina, Benigno Aquino bertepuk tangan saat Menlu Indonesia, Marty Natalegawa dan Menlu Filipina, Albert Del Rosario berpelukan sambil bertukar dokumen usai penandatanganan Perjanjian batas-batas maritim di istana kepresidenan di Manila, (23/5). REUTERS/Romeo Ranoco
Iklan

TEMPO.COJakarta – Indonesia, Filipina dan Timor Leste sepakat untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak dalam konflik bersenjata. Kesepakatan tersebut disuarakan tiga menteri luar negeri dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan kemarin.

“Kami, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan Menteri Luar Negeri Republik Filipina, dan Menteri Negara dan Kerja Sama Republik Demokratik Timor Leste sangat prihatin bahwa dalam situasi konflik bersenjata, kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak perempuan terus digunakan sebagai senjata perang,” demikian bunyi pernyataan bersama yang ditandatangani Menlu Marty Natalegawa, Menlu Filipina Albert F. Del Rosario, dan Menlu Timor Leste, Jose Luis Guterres seperti yang diterima Tempo dari Kementerian Luar Negeri RI, Senin, 9 Juni 2014.

Disebutkan dalam pernyataan bersama, dalam 20 tahun terakhir, negara-negara Asia Tenggara menikmati perdamaian dan stabilitas dan tidak mengalami konflik skala besar terbuka di kawasan.  Salah satu faktornya antara lain berkat pembentukan ASEAN.  Traktat Perdamaian dan Kerja Sama ASEAN (ASEAN Treaty of Amity and Cooperation/TAC) menjadi kode perilaku bagi negara-negara anggota ASEAN, serta beberapa negara lain yang juga menandatangani memberikan mekanisme bagi penyelesaian sengketa secara damai, melalui proses regional.

“Di kawasan, secara bertahap tapi konsisten, kami membangun kapasitas untuk mengejar perdamaian dan mencegah konflik, tidak saja secara konseptual, normatif dan pembangunan lembaga, tetapi juga terlibat secara langsung di lapangan,” demikian pernyataan tersebut. Ketiga menteri menyatakan ingin berbagi pengalaman dengan masyarakat global.

Indonesia, Filipina dan Timor-Leste juga menyakini partisipasinya dalam Deklarasi Komitmen untuk Mengakhiri Kekerasan Seksual dalam Konflik yang dibuat oleh Inggris September lalu, serta didukung lebih dari 140 negara, merupakan kesempatan lain untuk berbagi penyelesaian damai dan dialog dengan wilayah lain di dunia.

Lebih jauh ketiga menteri menegaskan tekad untuk mempercepat upaya mengatasi kekerasan seksual dalam konflik bersenjata melalui peningkatan akses terhadap keadilan, termasuk memastikan hukuman bagi pelaku dan pemulihan dan rehabilitasi bagi korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menyelesaikan akar masalah penyebab kekerasan sambil di saat yang sama menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perempuan dan anak-anak perempuan melalui pendidikan serta mengubah stereotipe jender, sikap  dan keyakinan yang membenarkan kekerasan serta mempromosikan keadilan jender, dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan.

Selain itu juga menyediakan akses yang lebih baik untuk layanan yang komprehensif, seperti makanan, tempat tinggal, perawatan kesehatan, perawatan psikososial dan pendidikan, selama dan pasca konflik.

Ketiga negara juga sepakat meningkatkan peran operasi penjaga perdamaian, termasuk dengan memberikan pelatihan isu-isu jender, terutama kekerasan seksual, agar mereka dapat mencegah mengidentifikasi dan memecahkan kasus kekerasan seksual. Serta mempromosikan sensitive jender dan kebijakan non-diskriminatif dalam pemerintahan.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

50 hari lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Debat Capres Singgung Isu Perempuan, Perhatikan 15 Bentuk Kekerasan Seksual

Anies Baswedan saat debat capres soroti tiga persoalan seputar isu perempuan, yakni soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan.


Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

51 hari lalu

Debat Capres: Anies Baswedan Soroti Kekerasan Terhadap Perempuan, Catcalling dan Upah Setara Pria dan Wanita

Anies Baswedan soroti persoalan isu perempuan saat debat capres soal catcalling, pemenuhan daycare, kekerasan terhadap perempuan, dan upah setara


KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

10 Desember 2023

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
KemenPPPA Minta Masyarakat Lebih Peduli jika Ada KDRT di Lingkungan

KemenPPPA mengatakan aspek pencegahan menjadi hulu dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT.


Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

26 Maret 2023

Jonathan Majors berperan sebagai Kang The Conqueror di Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Foto: Instagram/@marvelstudios
Bintang Ant-Man 3, Jonathan Majors Ditangkap atas Dugaan Kekerasan terhadap Perempuan

Kronologi dugaan kekerasan terhadap perempuan hingga tanggapan dari Jonathan Majors yang dituduh melakukan pencekikan, penyerangan dan pelecehan.


Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

24 Maret 2023

Seorang demonstran yang mengenakan masker oranye, melambangkan pemisahan gereja dan negara saat aksi protes menentang kekerasan terhadap perempuan di peringatan 5 tahun gerakan
Argentina Penjarakan Dua Pembunuh Lucia Perez, Simbol Gerakan Ni Una Menos

Peradilan Argentina pernah bebaskan kedua pelaku dari tuduhan pemerkosaan Lopez dengan alasan tidak dapat dipastikan adanya persetujuan atau tidak.


Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

7 Maret 2023

Pramugari Kereta Api Indonesia membawa poster saat melakukan kampanye pencegahan dan pelaporan tindakan pelecehan seksual di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu, 29 Juni 2022. PT KAI wilayah Daop 1 bersama dengan Komnas Perempuan mengkampanyekan antisipasi pelecehan seksual guna mengajak masyarakat untuk berani mencegah jika melihat tindakan pelecehan seksual serta berani melaporkan ketika mengalami hal tersebut di transportasi umum, khususnya di kereta api. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Komnas Perempuan Ungkap Kekerasan oleh Mantan Pacar Jadi Kasus Tertinggi Pada 2022

Komnas Perempuan menyatakan bahwa mantan pacar merupakan pelaku kekerasan terhadap perempuan paling tinggi pada 2022.


Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

7 Maret 2023

Petugas KAI Commuter memperlihatkan poster sosialisasi anti pelecehan seksual kepada penumpang di Stasiun BNI City, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2022. Commuter bersama Komnas Perempuan, Asosiasi LBH Apik dan Komunitas Pelestari Budaya Indonesia melakukan pembagian bunga mawar serta sembari memberikan sosialisasi anti pelecehan seksual dalam rangka memperingati Hari Ibu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sambut Hari Perempuan Internasional 2023, Komnas Perempuan Sebut Aduan Kasus Kekerasan Naik

Komnas Perempuan menyambut Hari Perempuan Internasional dengan merilis catatan tahunan.


Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

20 Februari 2023

Ilustrasi kekerasan terhadap wanita. Shutterstock
Komnas Perempuan Sebut Mahasiswi UPH Sempat Cabut Laporan Penganiayaan, Diduga Ada Korban Lain

Komnas Perempuan minta polisi usut kasus ini karena gradasinya tidak hanya penganiayaan fisik, tapi bisa juga ada kekerasan seksual.


Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

10 Februari 2023

Hans Schwabl, mengecat topeng kayu Perchten atau Krampus hasil buatannya di Inzell, Jerman, 27 November 2014. Perchten berarti sosok dewi dalam kepercayaan paganisme di masyarakat wilayah pegunungan Alpen. (AP Photo)
Kontroversi Lupercalia, Festival Pagan Romawi Kuno Cikal Bakal Hari Valentine

Festival Pagan Lupercalia adalah salah satu festival paganisme di Eropa. Festival itu dipercaya sebagai cikal bakal hari Valentine


Tidak Melulu Kekerasan Fisik, Ini 4 Jenis KDRT Menurut Komnas Perempuan

12 Januari 2023

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Tidak Melulu Kekerasan Fisik, Ini 4 Jenis KDRT Menurut Komnas Perempuan

Tak hanya kekerasan fisik, KDRT juga dapat menyerang psikis hingga ketergantungan korban terhadap pelaku.