TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memanggil Marihad Simbolon, Presiden Komisaris PT Kaltim Parna Industri. Marihad bakal diperiksa terkait dengan kasus penyuapan terhadap Rudi Rubiandini, bekas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.
"Diperiksa sebagai saksi untuk AMS," kata staf Biro Hubungan Masyarakat KPK, Ipi Maryati Kuding, dalam siaran pers, Selasa, 10 Juni 2014. AMS yang dimaksud adalah tersangka kasus tersebut, Artha Meris Simbolon, bos Parna Group.
Selain memeriksa Marihad, terkait dengan kasus yang sama, KPK juga mengagendakan pemeriksaan terhadap Teti Supiyati, Finance & Manager Accounting Gunung Geulis Country Club. Teti juga bakal diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Artha Meris.
Seperti tercantum dalam surat dakwaan terhadap Rudi Rubiandini pada 17 Juli 2013, Artha menghubungi Deviardi, tangan kanan Rudi. Artha meminta Rudi cepat-cepat memberikan pertimbangan penetapan surat penurunan formula harga gas Bontang kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.
"Nantinya surat tersebut akan dikawal Artha kalau sudah di Kementerian Energi," begitu tercantum dalam surat dakwaan.
Duit suap dari Artha Meris kepada Rudi senilai US$ 522.500. Suap itu berawal pada 2013 ketika Rudi bertemu Marihad Simbolon di kantor SKK Migas dan di lapangan golf di Gunung Geulis, Bogor.
Marihad mengeluh soal tingginya formula harga gas untuk perusahaannya. Gas dari Bontang yang dipermasalahkan oleh Marihad itu berbeda dalam pengenaan formulanya untuk PT Kaltim Parna Industri dan PT Kaltim Pasific Amoniak.
Senin, 9 Juni 2014, Jero Wacik diperiksa penyidik KPK selama enam jam sebagai saksi untuk kasus tersangka Artha Meris. Jero mengaku menjelaskan kepada penyidik soal penetapan harga gas.
MUHAMAD RIZKI
Berita lain:
Valid, Surat Rekomendasi Pemecatan Prabowo
Jawab Roy Suryo via BBM, Ahok: Bro Kenapa Somasi?
Jokowi: Wiji Thukul Harus Ditemukan
Polisi: Pemerkosaan Mahasiswa Malaysia Rekayasa
Takmir Masjid Sesalkan Isi Pengajian Jafar Umar
Debat Capres Masih Gunakan Strategi 5-3-2
Klaim Lihat MH370, Pekerja Kilang Minyak Dipecat